”Kita lakukan ini pada setiap kemarau. Sebab, ini bentuk syukur kita karena air dan tanah disinu masih memberikan kehidupan melalui berlimpahnya air,” kata dia.
Selama ini berbagai kawasan di Bandung sudah mengalami krisis air, baik itu karena adanya penjualan seke kepada distributor air minum ataupun izin pengambil alihan sumber air oleh pengusaha dan pengembang properti untuk dijadikan sumber air utama di dalam gedungnya.
”Jangan sampai seke ini diambil oleh orang asing. Sebab, sumber air ini tidak akan ada habisnya. Ini alami dan harus dijaga bersama,” tegasnya. (fie/rie)