Melalui sinetron ini, Aris tidak bermaksud menasihati atau menceramahi orang. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa beginilah cerita preman, sebab inspirasinya dari kisah nyata. Bagaimana sehari-harinya preman yang dering ditakuti, dicap sebagai orang yang mencemaskan masyarakat, padahal tidak semuanya begitu. ’’Syukur-syukur kita bisa belajar dari mereka,’’ tandasnya. (tam)