Meski ceritanya fiksi, idenya terinspirasi dari kisah nyata. Hal ini terukur dari preman-preman yang sengaja mendatangi Aris untuk curhat. Aris mencontohkan, pada Preman Pensiun 1, golden scene-nya adalah saat Kang Bahar mengatakan ingin menyusul istrinya ke surga. Sedangkan pada Preman Pensiun 2, golden scene adalah saat Kang Mus memarahi anaknya hingga menangis.
Pria yang sempat mengajar di NEZ Academy ini mengatakan, golden scene yang kedua sangat menyentuh hati para preman. Sebab, para preman juga memikirkan, bagaimana kondisi anaknya nanti jika tahu atau jika teman-temannya tahu bahwa pekerjaan bapaknya adalah preman. Hal ini kerap membuat mereka sedih. Tak jarang ada preman yang datang kepada Aris untuk sekedar curhat, bahkan hingga menitikkan air mata.
’’Ada preman yang anaknya sudah tunangan, tapi kemudian diputuskan pertunangannya setelah tahu bapak si perempuan adalah preman. Ini kan bikin mereka sedih ya,’’ katanya.
Keistimewaan itu pula yang mengantarkan Preman Pensiun meraih penghargaan sebagai Sinetron Serial Terpuji dalam ajang Festival Film Bandung (FFB) 2015. Namun, Aris tidak berniat mengangkat serial ini ke layar lebar. Menurutnya, layar lebar tidak bisa dijangkau semua orang. Berbeda dengan televisi yang warga pelosok pun bisa menonton. Padahal, permintaan mengenai hal ini sudah ada.
’’Preman Pensiun sudah menjadi milik masyarakat. Tidak boleh eksklusif. Saya kalau berkarya lebih suka ditonton orang banyak,’’ tandasnya.
Aris menyebut, survey dari AC Nielsen, Preman Pensiun mencapai 32,2 persen. Re-run-nya saja masih mencapai 22 persen. Sehingga, Aris merasa bahwa serial ini tidak perlu diangkat ke layar lebar.
Dia juga meminta restu masyarakat agar merelakan serial ini selesai di seri ketiga. Mengenai hal ini, dia belajar dari sinetron Si Doel Anak Betawi yang selesai karena masyarakat sudah bosan. Dia tidak ingin hal yang sama terjadi terhadap serial yang sebagian pemainnya memang preman itu. ’’Seri kelima Si Doel sudah tidak ada yang nonton. Jadi mendingan saya stop di seri ketiga, nanti bikin karya lagi,’’ ungkap pria yang hobi baca ini.