SUMUR BANDUNG – Semakin bertambahnya tingkat populasi, semakin banyaknya pula tuntutan dalam segi pelayanan, terutamanya transportasi, konsumsi, pendidikan, dan ketahanan pangan.
Berbicara masalah pangan, tak heran bila Kota Bandung memiliki tingkat komsumsi nasi paling tinggi se-Indonesia, hampir 110/kg/tahun/orang. Berbeda dengan Jepang yang konsumsinya lebih 60/kg/tahun /orang.
Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, statistik itu tidak mengherankan, karena makanan pokok masyarakat adalah nasi putih. ’’Bukan saja di rumah, akan tetapi di tempat kuliner, restoran cepat saji, bahkan tempat-tempat nongkrong lain,” ujar Ridwan di Jalan Dalem Kaum, kemarin (14/9).
Jumlah beras atau nasi yang dikonsumsi tiap harinya berjumlah 110/kg/tahun/orang, sedangkan Jepang hanya 60/kg/tahun/orang. ’’Jadi perbandingan cukup jauh juga, apabila dibandingkan dengan Jepang,” tukas Emil-sapaan akrabnya.
Tak hanya nasi, warga Kota Bandung juga mengonsumsi daging ayam paling banyak, sekitar 300 ribu ekor/hari. Kemudian, daging sapi sebanyak 200 ekor sapi/hari dipotong.
’’Makanya sempat kemarin harga daging ayam dan daging sapi mengalami kenaikan. Jadi kalau ada masalah-masalah seperti ini, saya sebagai Wali Kota yang harus segera mengurusnya,” tutupnya. (mg.ad/vil)