Perkenalkan Olahraga Grappler

Super Grappler 2015 Submission Challenge
BERTANDING: Peserta saat berlaga di arena Grappler
0 Komentar

BANDUNG – Setelah sukses besar di Kota Yogyakarta dan Surabaya, Djarum kembali menggelar Super Grappler 2015 Submission Challenge Regional di Kota Bandung tepatnya di Cihampelas Walk, Jalan Cihampelas, kemarin (12/9). Di Bandung, gelaran ini diikuti 77 fighter dari berbagai klub. Peserta yang datang, tidak hanya dari Bandung, tetapi juga dari luar Bandung seperti Jakarta dan beberapa kota lain.

Super Grappling kali ini merupakan yang ke-9 sejak pertama digelar tahun 2006. Dan kota Bandung selalu menjadi salah satu kota tujuan dari event yang digelar setiap tahunnya.

Dewan Wasit Federasi Grappling Indonesia Max Maitimo mengatakan, event ini dibuka untuk umum. Peserta tidak hanya dari Bandung, tapi juga luar Kota Bandung, seperti Jakarta, Subang dan daerah lainnya. Bahkan, sada peserta dating dari Jepang dan Timur Tengah. Menurut dia, dari masing-masing pemenang regional akan kembali bertanding di Championship di Jakarta.

Baca Juga:Wajib Waspadai Pusamania Borneo FCRossi Mulai Tebar Ancaman, Lorenzo Semakin di Depan

”Ada tujuh kelas yang dipertandingkan dalam kompetisi ini, yakni dibawah 54 kg, 55-65 kg, 66-76 kg, 77-87 kg, 88 kg ke atas, absolute (kelas bebas) dan woman. Khusus untuk tahun ini, ada sedikit perubahan di sisi regulasi,” ujar Max.

Perubahan regulasi tersebut untuk efisiensi waktu dari 8 menit menjadi 6 menit. ”Penyelenggaraan tahun tahun sebelum sebelumnya juga mereka sering main. Mungkin komunitas-komunitasnya udah kuat dengan fighter-fighter dari luar negeri. Jadi ketika ada acara, mereka pasti datang. Itung-itung liburan juga buat mereka,” katanya

Dibandingkan tahun lalu lanjut Max, pertaruangan kali ini dinilai lebih bagus dan konpetitif. Banyak variasi jurus dan teknik teknik baru yang dimunculkan.

”Perkembangannya bagus di Indonesia. Tekniknya memakai teknik baru. Mungkin karena perkembangan latihan,” ucapnya.

Penyelanggaraan acara ini dilakukan selama satu hari. Sebelum bertanding, para fighter sebelumnya diberi pengarahan. ”Jadi sebelum mereka bertanding kita ada workshop. Kemudian dilanjutkan penjelasan dari panitia soal aturan main. Baru setelah itu kita fight,” ungkapnya.

Ia berharap olahraga yang lebin dikenal dengan istilah grappling ini, lebih populer di masyarakat. Meski olahraga ini telah ada sudah cukup lama, namun keberadaannya belum begitu populer bagi masyarakat Indonesia.

0 Komentar