SMA Negeri 2 Cimahi Wakili Jabar di Tingkat Nasional

[tie_list type=”minus”]Tanamkan Jiwa Pahlawan dengan Olimpiade[/tie_list]

CIMAHI – Jika tidak tersalurkan dan terarahkan dengan baik, potensi dan energi para pemuda bisa terjerumus kepada perilaku yang merugikan dirinya, keluarga masyarakat dan bangsanya.

Olympiade
BUBUN MUNAWAR/CIMAHI EKSPRES

PERKETAT PESAINGAN: Para Peserta Cerdas Cermat sedang mengikuti Olimpiade Pahlawan Indonesia di Aula Sawala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Jalan Amir Machmud Cimahi, kemarin.

”Pemuda harus diarahkan pada kegiatan-kegiatan positif,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Arifin Harun Kertasaputra kepada Cimahi Ekspres saat membuka Olimpiade Pahlawan Indonesia, pada kegiatan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial di Aula Sawala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat kemarin (10/9).

Untuk diketahui, Olimpiade Pahlawan Indonesia tersebut diikuti 15 SMA dari Kota Bandung dan Kota Cimahi. Olimpiade Pahlawan ini dilaksanakan dengan kegiatan Cerdas Cermat antar SMA. Pemenangnya akan mewakili Jawa Barat dalam ajang tingkat nasional.

Setelah dilakukan lomba, wakil dari Kota Cimahi yaitu SMA Negeri 2 Cimahi berhak mewakili Jawa Barat dalam Olimpiade Pahlawan Indonesia Tingkat Nasional.

Arifin Harun mengatakan, pemuda jika tidak diarahkan pada hal positif bisa terjerumus pada pada narkoba, seks bebas, geng motor atau kriminalitas. Kekhawatiran tersebut dapat dilihat dari berita di beragam pemberitaan media cetak, elektronik maupun internet.

Dengan olympiade tersebut, diharapkan dapat membangkitkan semangat-semangat luhur serta nilai-nilai semboyan perjuangan bangsa. Harapan lainnya, remaja Indonesia bisa bangkit dari persoalan-persoalan yang masih melilit bangsa. Yaitu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, tercerai berai, serta disintegrasi bangsa.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sosial DInas Sosial Provinsi Jawa Barat Lenny Herliyani menyebutkan, esensi dari olympiade ini adalah menanamkan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial yang sudah ada sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Sebab, hal tersebut merupakan potensi spiritual dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

”Nilai-nilai tersebut harus diestafetkan kepeda generasi muda, karena para pemuda, pelajar dan mahasiswa merupakan harapan bangsa, calon-calon pemimpin bangsa di masa depan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan