[tie_list type=”minus”]Dewan Terima PJP Wali Kota[/tie_list]
BATUNUNGGAL – Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengapresiasi kinerja Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, karena bulatnya sikap DPRD Kota Bandung terhadap Pertanggungjawaban Penggunaan (PJP) APBD Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, tahun 2014.
Menurut Oded, dalam situasi politik nasional dan kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan, tidak mudah melakukan komunikasi dua arah dalam tataran saling memahami.
Pasalnya, tidak mudah juga PJP APBD Wali Kota dinilai secara utuh. ’’Laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, di bahas Pansus dengan landasan LHP BPK RI. Ini perlu kajian mendalam,” jelas Mang Oded-sapaan akrabnya, belum lama ini.
Sementara itu, Yossi Irianto mengungkapkan, PJP APBD Walikota Bandung tahun 2014 memuat laporan keuangan BUMD/perusahaan daerah. Namun, di dalam PJP, laporan realisasi anggaran setelah perubahan terdapat selisih lebih dari Rp 348 miliar.
Itu terjadi karena ada selisih lebih kurang dari target anggaran pendapatan sebesar Rp 5,3 triliun, sementara terealisasi Rp 4,9 triliun lebih. ’’Untuk realisasi belanja terdapat selisih anggaran lebih dari satu triliun,” ujar Yossi.
Perangkaan itu cukup menyita perhatian dewan sebab, ada selisih lebih (kurang) ’’nol rupiah”. Selisih anggaran dengan realisasi penerimaan pembiayaan Rp 710.156.377.543,00 sama persis jumlahnya dengan realisasi.
Intinya dalam PJP APBD itu, catatan atas laporan keuangan, memuat informasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif atas pos laporan keuangan, Imbuh Yossi.
Menyoal PJP APBD Wali Kota Bandung tahun anggaran 2014, Ketua DPRD Kota Bandung Isa Subagja menyatakan, substansi bukan pada ditolak atau diterima, melainkan ada progress report, untuk APBD mendatang. ’’Peranan dewan dalam pembahasan PJP sangat sentral. Ini menyangkut kredibilitas legislator dimata rakyat,’’ pungkas Isa. (edy/vil)
