Menyikapi pertanyaan tersebut, Noorwati mengatakan, kanker bukanlah penyakit yang terjadi secara mendadak. Ada proses panjang hingga puluhan tahun yang menyebabkan sel rusak dan berubah menjadi kanker.
”Hidup sehat adalah kunci untuk mencegahnya. Tapi apakah dengan hidup sehat orang sudah pasti terbebas dari kanker? Kanker ini penyebabnya multifaktor, seperti genetik dan gaya hidup. Kalau genetik, memang tidak bisa dicegah tapi bisa dilakukan deteksi dini. Yang bisa dicegah adalah gaya hidup yang buruk,” paparnya.
Saat ditanyakan apakah kecenderungan penderita kanker hanya dialami oleh kalangan menengah ke atas, lanjut dia, kanker tidak pernah pilih-pilih korban. Memang ada anggapan bahwa kanker adalah penyakitnya orang kaya, namun kenyataannya penyakit ini tidak mengenal status ekonomi, jabatan maupun usia berapa seseorang bisa terkena asal punya faktor risiko.
”Penyakit kanker bukan disebabkan oleh satu penyebab saja. Namun banyak faktor penyebabnya seperti dari makanan, minuman, kosmetik, pola hidup, lingkungan dan penyebab lainnya. Penyakit kanker ini bahkan bisa menyerang anak yang baru berusia dua bulan,” bebernya.
Upaya pencegahan agar penyakit kanker tidak menyerang tubuh dengan rutin berolah raga, pola makan yang sehat dan teratur, minum air putih minimal delapan gelas sehari dan istirahat yang cukup, serta memeriksa secepatnya jika ada gejala-gejala yang ganjil pada tubuh.
”Periksakan secepatnya ke dokter jika ada gejala pada tubuh, misalnya bila ada benjolan yang tidak wajar sebaiknya patut dicurigai meski tidak semua benjolan itu kanker. Nah, melalui pemeriksaan di rumah sakit, kita bisa tahu apa isi benjolan itu,” tandasnya. (*/rie)