Semua disusun rapi di setiap tumpukan. Yang asyik, sebelum memutuskan untuk membeli yang mana ataupun tidak membeli, pengunjung bisa mencicipi semua jenis kurma itu.
Kurma ajwah masih menjadi primadona. Sebab, kurma yang biasa dikenal sebagai kurma nabi itu disebut dalam sebuah hadis yang berbunyi, ”Barang siapa yang memakan tujuh butir kurma ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan terkena racun maupun sihir.”
Bukan hanya kurma, makanan olahan dari kurma pun tersedia. Antara lain, dodol, kurma isi, serta kurma yang berbalut cokelat. Makanan khas Madinah serta oleh-oleh khas setempat seperti minyak zaitun pun ada.
Yang kebetulan tidak membawa riyal tak perlu khawatir. Sebab, toko tersebut menerima pembayaran dengan rupiah, dolar Amerika, dan ringgit Malaysia. Itu memperlihatkan banyaknya jamaah asal Indonesia dan Malaysia yang berbelanja di tempat tersebut, terutama pada musim haji.
Dari tempat itu pun, pembeli bisa langsung memaketkan belanjaan ke negara masing-masing. Hanya, meski beli langsung dari ”pabriknya”, harga per kilogramnya sama saja dengan kurma yang dijual di toko dekat Masjid Nabawi. (*/c11/ttg/hen)