Prajurit Penjaga Andalkan Pondok Cinta

Waktu tempuh bisa bertambah lama apabila musim hujan. Sebab, rute tersebut harus melintasi sungai yang debit airnya bisa naik saat hujan. ”Kalau sudah begitu, kami harus menunggu sampai air surut, baru melanjutkan perjalanan,” lanjutnya. Karena jalur itu baru dibuka, belum ada jembatan yang dibangun.

Untuk aktivitas sehari-hari, masyarakat menggunakan mobil jenis four-wheel drive. Mayoritas Toyota Hilux atau Mitsubishi Strada. Beberapa motor juga diparkir di rumah-rumah penduduk.

Ayah empat putri dan satu putra itu menuturkan, mayoritas warga Long Nawang hidup dari hasil pertanian. Sebagian besar masih menggunakan cara tradisional, yakni ladang berpindah.

Selama perjalanan menuju Long Nawang, beberapa kali Jawa Pos mendapati bekas area hutan yang dibakar. Area tersebut sengaja dibakar untuk mempersiapkan lahan baru. ”Hasil pertanian di sini bagus-bagus,” lanjut dia.

Satu jam naik turun bukit, akhirnya rombongan sampai ke PLB Long Nawang. Di bagian depan bangunan PLB, terdapat plang dengan lambang Kodam V/Brawijaya. Artinya, yang mendapat giliran berjaga adalah pasukan dari Kodam V/Brawijaya. Tepatnya Batalyon Infanteri 527/Baladibya Yudha yang bermarkas di Lumajang, Jawa Timur. PLB Long Nawang dihuni 15 prajurit.

Bangunan pos tersebut baru beberapa tahun belakangan diperluas. Tetap konsisten berbahan kayu, bahan tunggal bangunan yang paling mudah didapat di belantara Kalimantan. Satu-satunya bangunan beton di pos tersebut adalah bak penampung air hujan. ”Kami mengandalkan air hujan untuk keperluan minum dan memasak,” tutur Wakil Komandan PLB Long Nawang Sertu Nuryanto.

Karena itu, dua bak beton berukuran besar dibangun di halaman belakang. Bak tersebut masih ditambah dengan tiga tandon yang berkapasitas 1.000 liter. Talang air yang tampak mulai berkarat diset untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di genting agar masuk ke bak penampungan.

Karena sangat bergantung pada air hujan, persediaan air digunakan sehemat-hematnya. ”Pernah selama beberapa pekan tidak hujan, lalu airnya tinggal segini,” ujarnya sembari menunjuk ketinggian bak tidak lebih dari 50 sentimeter (cm).

Ketika ditanya soal persediaan air untuk mandi, Nuryanto mengajak rombongan menyeberang jalan di depan pos. Di situ kami baru tahu, sejak beberapa kilometer menjelang PLB, kami sudah melintasi jalan di wilayah Malaysia. Batas wilayah Indonesia hanya sampai pagar PLB.

Tinggalkan Balasan