CIPARAY – Puluhan siswi kelas 11 dan 12 SMA KP, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, mengalami kesurupan kemarin (25/8), sekitar pukul 08.00, saat berlangsungnya mata pelajaran.
Berdasarkan pantauan Soreang Ekspres, suara teriakan membahana di sekolahan tersebut. Mendengar hal tersebut, warga sekitar langsung berhamburan keluar dan mendatangi lokasi. tampak para siswi berteriak-teriak keras, spontan mereka dibawa ke kediaman warga yang jaraknya tidak jauh dari sekolah.
Selang berapa lama, terdengar suara jeritan dari dalam kampus SMA KP yang terletak di Kampung Andir, RT 04/07, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay. Lokasi sekolah, menurut warga, jaraknya hanya ratusan meter dekat dengan lokasi tempat pemakaman warga.
Para siswi yang mengalami kesurupan diberikan pertolongan oleh guru dan staf sekolah. Mereka ditampung di beberapa rumah warga untuk diberikan pertolongan. Guna membantu mereka yang mengalami kesurupan, warga mendatangkan ustad. Walaupun terdengar mistis, warga menilai, bangunan baru tersebut belum diadakan syukuran oleh pihak sekolah.
Salah seorang siswi yang sudah siuman, terlihat lemas terbaring di kursi dan hanya meneteskan air mata juga tertunduk. Salah seorang orangtua siswa yang anaknya mengalami kesurupan, Cucun Hidayat, 45, mengatakan, kejadian ini baru pertama kalinya. Dia mengaku sedikit kesal kepada sekolah yang terkesan menutup-nutupi. ’’Saya bersama warga baru mengetahui pukul 11.00. Itu juga saat mendengar adanya teriakan di dalam sekolah,” sesal Cuncun.
Menurutnya, saat kejadian tersebut, pihak sekolah seharusnya langsung mengabari warga ataupun orangtua siswa, bukan sebaliknya. Pasalnya, para siswi yang menempuh pendidikan di tempat itu, sebagian merupakan warga sekitar. ’’Mau ditutupi gimana, halaman sekolah berada dipemukiman warga. Jelas warga mendengar teriakan dari dalam sekolah,’’ ketusnya.
Saat akan dikonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, kepala sekolah tidak dapat ditemui, karena ada kegiatan di luar.
Menurut salah satu guru yang enggan disebut namanya, sekitar pukul 08.00, siswi sedang mengikuti pelajaran, namun beberapa menit kemudian, ada dua orang yang langsung teriak-teriak dengan mengucapkan kalimat ’’gandeng, gandeng, gandeng’’.