Silang Pendapat Warnai Sidang Paripurna

COBLONG – Sejumlah perdebatan pada sidang paripurna dengan bahasan pembacaan laporan reses ke II 2015 di gedung DPRD terjadi antar anggota dewan. Pada sidang tersebut terjadi silang pendapat antara Erlani Sulam Fraksi Nasdem, Dadi Rohandi Fraksi Gerindra dan Ali Hasan dari Fraksi Golkar.

Sidang Paripurna DPRD
HAL BIASA: Perdebatan di kalangan anggota dewan sudah menjadi
sesuatu yang biasa. Hal ini semata untuk kepentingan rakyat.

Mereka berbeda pendapat perihal tata cara pembacaan laporan reses antara dibaca secara keseluruhan atau dibaca secara singkat. Erlani Sulam mengusulkan, pada penyampaian laporan reses di paripurna sebetulnya substansinya sudah jelas, sebab kalau laporan dibacakan terlalu panjang akan dihadapkan pada kejenuhan. Terlebih pada masa reses laporan yang dipaparkan tidak akan jauh beda dengan sekarang disampaikan.

Untuk itu dirinya mengusulkan kepada pimpinan dewan dan Badan Musyawarah (Banmus) agar laporan reses harus memiliki pola baru biar lebih efektif.

”Saya mohon maaf, kemarin tiga hari lalu ada penundaan sidang reses karena quorum tidak terpenuhi. Secara pribadi saya berpendapat, sehingga kalau melihat dari kondisi ini laporan reses bobotnya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar dia pada saat sidang Paripurna pembacaan Laporan Reses di Gedung DPRD kemarin (20/8).

Sementara itu, Dadi Rohandi memiliki pendapat berbeda. Menurut dia, pembacaan laporan reses hendaknya diserahkan kembali kepada pimpinan fraksi masing-masing. Namun sebelum dirinya menutup pembicaraannya, Ali Hasan langsung menyela dengan interupsinya kepada pimpinan dewan. Menurutnya, pembacaan laporan harus diserahkan kepada masing masing fraksi dan anggota lain tidak ada hak untuk melarangnya sebab kewenangan pembacaan laporan reses itu ada di fraksi masing-masing.

Dirinya menegaskan, agar seluruh anggota DPRD tidak perlu mengungkapkan hal-hal yang bukan prinsip. ”Disini kalau ada yang tidak berkenan silahkan dibicarakan di forum lain,” tegas Ali

Sementara itu pimpinan dewan yang ditunjuk Haris Julliana dari Fraksi PKS dan hanya didampingi oleh pimpinan dewan Abdul Haris Bobihoe menyatakan, usulan-usulan yang disampaikan menjadi catatan tersendiri dan segera dibahas di Banmus. (yan/fik)

Tinggalkan Balasan