Cornelius mengakui, tak setiap hari Kopi Kina bisa menyediakan 80 varian biji kopi Indonesia. Sebab, waktu panen kopi tiap daerah rata-rata berbeda. ’’Kalau memang di petaninya tersedia, pasti kami sediakan,’’ ucap pemilik nama lengkap Cornelius Rahadyan Pradana Swangga itu.
Pencarian 80 varian kopi tersebut kerap dilakukan sendiri oleh Cornelius. Tentu di sela-sela pekerjaannya sebagai geologis. ’’Sebagai geologis, saya sering dapat tugas ke daerah-daerah,’’ ungkapnya. Nah, di sela-sela tugas itu, alumnus Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada tersebut kerap menemui jaringan petani kopi.
Saat ini jenis kopi terbanyak di Kopi Kina adalah gayo. Ada sepuluh varian pada jenis itu. Cornelius sengaja mengeksplorasi kopi gayo karena nama tersebut tengah populer di kalangan pencinta kopi. Jika menyamakan dengan akik, kopi gayo mungkin setenar batu bacan (batu dari Pulau Bacan).
Untuk mendapatkan berbagai jenis kopi gayo, Cornelius blusukan sendiri ke para petani. Tujuannya, dia bisa memastikan keaslian kopi yang akan dijual. Menurut Cornelius, penamaan kopi single origin tidak asal-asalan. Penamaan kopi berasal dari tempat penanaman hingga proses pengolahannya menjadi green beans.
Cornelius mencontohkan penamaan kopi berdasar tempat penanaman. Gayo misalnya. Di Kopi Kina ada jenis arabika gayo pantan musara, arabika gayo jamur uluh, arabika gayo lampahan, arabika gayo blang gele, dan lainnya. Nama-nama itu ternyata didapat dari kampung-kampung penanaman kopi di Aceh.
Untuk penamaan dari sisi pengolahan biji kopi, biasanya ada jenis natural, full wash, ataupun honey. Misalnya gayo honey, gayo natural, atau gayo full wash. Model penamaan seperti itu biasa disebut suborigin. ’’Single origin-nya gayo, suborigin-nya jamur uluh. Atau single origin-nya gayo, suborigin-nya honey,’’ beber penghobi fotografi tersebut.
Begitu banyak jenis varian kopi di Indonesia itulah yang memotivasi Cornelius terus menambah koleksi Kopi Kina. ’’Kopi Indonesia itu kaya banget. Jenis gayo saja kalau dieksplorasi banyak sekali variannya, belum daerah lain kan,’’ paparnya.
Sore itu (13/8) kebetulan koleksi kopi yang paling banyak di Kopi Kina bukan jenis gayo, melainkan temanggung. Ada tiga jenis kopi dari Temanggung yang dijual di Kopi Kina, yakni liberika, arabika, dan robusta temanggung.