Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto mengungkapkan, simulasi dilakukan untuk mengantisipasi tindakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menggagalkan pilkada nanti. Pihaknya akan menerjunkan 10 Polres untuk pengamanan pilkada di Jabar. ”Total yang akan di terjunkan 10.823 personil dan akan dibantu dari jajaran TNI dan pemerintahan,” ungkap Kapolda.
Dengan adanya simulasi, lanjutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan. Pertama untuk mewujudkan situasi keamanan di Jabar yang mantap dan kondusif. Kedua untuk melaksanakan pengamanan seluruh tahapan Pilkada di Jabar.
Apalagi Polda Jabar harus bertanggung jawab mengamankan Pilkada di enam Kabupaten di Jawa Barat. Keenam Kabupaten tersebut adalah, Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Indramayu, Karawang dan Kabupaten Pangandaran. ”Sebelumnya tujuh, tapi di Tasikmalaya diundur pemilihannya hingga 2017. Akhirnya kita fokus di keenam wilayah,” ungkapnya merinci.
Kapolda juga menjelaskan, dari enam Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan Pilkada ini, pihaknya tidak berasumsi pada satu wilayah yang dinyatakan rawan. Sebab, semua wilayah memiliki potensi kerawanan masing-masing. Mengingat ini merupakan kali pertama melaksanakan Pilkada serentak. (yul/rie)
