[tie_list type=”minus”]Garap Kawasan Transmigrasi[/tie_list]
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Badan Urusan Logistik (Bulog), bekerjasama menggarap kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal. BRI membuka layanan perbankan mikro, sementara Bulog bertugas memasarkan dan menyerap hasil produksi pangan di kedua kawasan.
Dirut BRI Asmawi Syam, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti, serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menandatangani kesepakatan tersebut di kantornya Kamis (13/8). MoU tersebut berlaku selama empat tahun.
Aswawi mengatakan, BRI akan menyediakan layanan jasa perbankan untuk memfasilitasi pengelolaan keuangan mikro, tabungan, dan pembiayaan. ’’Fasilitas pinjaman itu berupa kredit pangan, KUR, kredit ketahanan pangan, e-channel, dan layanan perbankan lainnya,’’ terangnya.
Selain layanan perbankan mikro dan penyerapan hasil produksi pangan, BRI-Bulog akan memberi pelatihan dan pendampingan terhadap usaha mikro dan UKM di daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi. Dengan demikian, potensi usaha mikro dan UKM di kedua kawasan dapat ditingkatkan.
Menurut Marwan, kerjasama dengan BRI dan Bulog memungkinkan masyarakat di daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi memperoleh pinjaman modal kerja. Dia berharap, pinjaman dari BRI membuat petani dan transmigran terbebas dari praktik ijon atau terjerat utang ke rentenir.
Ketika panen, lanjut Marwan, Bulog dapat membantu petani di kawasan tertinggal dan transmigran untuk memasarkan dan menyerap hasil pertanian pangan. ’’Dengan demikian, petani dapat terbebas dari permainan harga para tengkulak yang merugikan,’’ katanya.
Dengan kerjasama tersebut, masyarakat desa yang butuh modal kerja dapat memperoleh fasilitas pembiayaan KUR dengan bunga murah. Pemasaran hasil pertanian dan industri kecil ke luar daerah juga makin mudah karena terbantu sistem transfer perbankan. ’’Masyarakat juga lebih sejahtera ketika memiliki tabungan di bank,’’ pungkasnya. (bil/agm/far)