BALEENDAH– Sabri, 28, pengelola RPH di Kampung Mekarsari RW 12, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung membenarkan, aksi mogok juga berimbas pada berhentinya produksi di RPH. Dia mengatakan, sebelum aksi mogok, harga sapi memang terus berubah dan cenderung terus naik. Ditambah masalah kuota impor.
Dia mengatakan, para pemotong juga tidak kuat dengan harga dari PT Fredloter. Beberapa waktu lalu, ada perbedaan harga sebelum dan sesudah dipotong. Sebelum dipotong per kilonya Rp 44.000 sampai Rp 46.000.
Sementara harga setelah dipotong Rp 89 ribu per kilo. Kemudian, setelah dipasarkan harga daging mencapai Rp 120.000 sampai Rp 130.000.
”Jadi mereka merasa rugi dengan harga tidak sesuai, sebelum ada kebijakan bilang penurunan mereka akan mogok motong,” kata Sabri kemarin.
Kepala UPTD RPH Kabupaten Bandung Cecep mengungkapkan, saya juga mendapatkan informasi dari sudat edaran dari Apdasi, memang keempat wilayah akan melakukan pemogokan motong maupun pengiriman produksi.
”Memang kelihatannya juga per karkas tidak ada yang masuk, karena harga bobot hidupnya tinggi dan kuotanya dibatasi. Sedangkan kalau harganya ditinggikan juga akan kena dampak ke konsumen,” paparnya.
”Untuk jagal (RPH) ada keuntungan lokal ketimbang impor. Sebab, kalau impor dijual dengan timbang hidup, tapi kalau lokal timbang sudah bersih,” ujarnya.
Sementara, aktivitas di RPH di Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Bandung Barat pun ikut berhenti. Pihak pengelola sudah mengetahui adanya aksi mogok jualan yang dilakukan para pedagang daging sapi di Bandung Raya.
”Pemotongan sapi dihentikan sementara. Tapi, kemarin (Sabtu) pemotongan sapi masih dilakukan seperti biasanya, ” ujar salah seorang pengelola RPH Lembang, Dani, 43, kepada Bandung Ekspres, kemarin (9/8).
Di RPH Lembang hanya ada beberapa petugas yang berjaga sapi potong tersebut. Pada hari-hari sebelumnya, sapi-sapi yang dipotong dipasok ke pedagang yang berada di Pasar Panorama Lembang. Setiap harinya Pemotongan daging sapi tersebut bisa melakukan pemotongan 4-5 ekor yang dilakukan dilakukan setiap malam hari. ”Tapi biasanya pemotongan hewan tergantung permintaan dari pedagang pasar,” tuturnya. (yul/mg5/rie)