Diretas dan Masuk Grup Anti-Islam

[tie_list type=”minus”]Pemilik Akun FB Resah[/tie_list]

CIMAHI – Para pemilik Akun Facebook di Kota Cimahi mengaku resah dan khawatir dengan munculnya nama Grup Komunitas Anti Islam. Pasalnya, tanpa sepengetahuan pemilik Akun, tiba-tiba beberapa orang dimasukkan menjadi anggota grup tersebut.

Ketua Dewan Seni Budaya (DSB) Kota Cimahi Iwan Setiawan mengaku akun facebook-nya diduga diretas dan dimasukkan menjadi anggota grup tersebut tanpa izin dan sepengetahuan dirinya. Hal ini tentu sangat mengagetkan, karena akan memicu keresahan. ”Pada Minggu siang, ketika di perjalanan, saya membuka FB, namun tiba-tiba saya kaget ketika melihat saya tiba-tiba menjadi anggota grup itu,” papar Iwan kemarin (3/8).

”Padahal sebelumnya tidak pernah ada yang meminta izin ataupun atas permintaan saya menjadi anggota grup tersebut,” tambahnya.

Menyikapi hal itu, Iwan menilai, selain membahayakan dirinya dan akan memancing keresahan. Makanya, dia pun langsung langsung keluar dari grup tersebut. ”Ini sangat membahayakan. Kami khawatir ada apa-apa dengan hal ini. Kami khawatir akan menimbulkan perpecahan, kami juga tidak mau sampai kejadian ini terulang,” katanya.

Pengurus DSB lainnya Mohamad Irman berharap, kepada yang lebih paham tentang dunia Informasi dan Teknologi (IT) diharapkan bantuannya untuk menghentikan grup ini. Sebab, postingannya sangat menghina Islam. Dan secara pribadi namanya juga ikut dimanfaatkan untuk merekrut teman-teman di akun facebook-nya. ”Ketika membuka FB, saya langsung kaget. Sebab, tanpa sepengetahuan, sudah dimasukkansaya untuk menjadi anggota grup tersebut. Sama seperti yang menimpa kang Iwan,” jelasnya.

Dia merinci, akun FB-nya digunakan untuk merekrut teman-teman FB lainnya (friend list) untuk menjadi anggota grup tersebut. Tentu saja hal ini sangat membahayakan dan mencemarkan nama baiknya. ”Kejadian ini sangat membahayakan, selain mencemarkan nama baik, bahkan ada ada yang menganggap saya murtad, nauduzubillah,” paparnya.

Dijelaskannya, laporan sudah disampaikan melalui pengelola FB. Namun korban menjadi terganggu dan risih. (mgc1/rie)

 

Tinggalkan Balasan