Anggarkan Rp 3,5 Miliar untuk Listrik Masuk Desa
NGAMPRAH – Masih banyak rumah warga di Bandung Barat rupanya yang belum teraliri listrik. Mencapai Menurut data Dinas Bina Marga setempat, jumlahnya mencapai 112.000 kepala keluarga (KK).
Dani Priyanto Hadi, kepala Bidang Sumber Daya Air dan Mineral Dinas Bina Marga Bandung Barat mengatakan, kondisi itu terjadi tidak hanya di Kecamatan Saguling. Tapi juga, di 16 kecamatan lain. Alasan utamanya berkait dengan jaringan. Untuk permasalahan jaringan, pihak pemda menyerahkan kepada PLN setempat.
”Permasalahan jaringan harusnya dipenuhi terlebih dahulu oleh PLN. Nanti selanjutnya pemda menyediakan instalasi dan saluran rumah,” ucap dia kepada Bandung Barat Ekspres Kamis (30/7) lalu.
Dia menjelaskan, harusnya PLN bisa menyicil sedikit demi sedikit kebutuhan jaringan di masyarakat. Selanjutnya pemda akan memasang ke setiap rumah yang membutuhkan. ”Dengan anggaran yang terbatas di pemda, kebutuhan masyarakat tentang listrik akan terpenuhi,” ujarnya.
Untuk pemasangan instalasi dan saluran listrik rumah kepada warga, sebesar 30 persen anggaran yang di pemda kembali diberikan kepada PLN. ”Yang menjadi ironinya di Bandung Barat adalah salah satu penyuplay listrik. Terapi, warganya masih belum banyak yang mendapatkan listrik,” ucapnya.
Di Bandung Barat, kata dia, ada PLTA Saguling yang menyuplay listrik ke Jawa dan Bali. Selanjutnya ada PLTA Upper Cisokan yang akan dibangun. Sebelum wilayah yang lainnya, diharapkan PLN bisa mencukupi wilayah Bandung Barat terlebih dahulu.
Dani mengaku, setiap tahunnya telah melakukan pendataan terhadap masyarakat yang membutuhan listrik. Data tersebut langsung diserahkan kepada PLN Bandung Barat. Setelah dilakukan pendataan, otomatis warga menjadi konsumen PLN.
”Bila perlu marketing PLN datang langsung ke Pemkab Bandung Barat. Menanyakan jumlah warga yang membutuhkan listrik. Sehingga, kebutuhan warga Bandung Barat terhadap listrik bisa terpenuhi,” ucapnya.