KETERTARIKAN Paris Saint-Germain ternyata tak sebatas rumor. Mengutip Rotana, koran terbitan Riyadh, Arab Saudi, AS melansir kalau klub kaya Prancis itu sejatinya sudah menawar resmi mahabintang asal Portugal tersebut.
Persisnya pada 4 Juli lalu atau sehari setelah UEFA melonggarkan aturan Financial Fair Play. Kepada Presiden Real Madrid Florentino Perez dalam pertemuan di Doha, Qatar, bos PSG PSG Nasser Al-Khelaifi melayangkan tawaran dengan nominal membelalakkan yakni sebesar 120 juta euro (sekitar Rp 1,8 triliun).
Kalau saja diterima, mantan pemain Manchester United itu otomatis bakal menjadi pemain termahal di dunia. Sebab, harga tersebut melampaui yang dikeluarkan Real Madrid saat memboyong Gareth Bale dari Tottenham Hotspur, yakni “hanya” 101 juta euro (Rp 1,5 triliun).
Namun, Perez menolak tawaran dengan angka menggiurkan dari bos PSG tersebut. Kontrak Ronaldo di Santiago Bernabeu sendiri baru akan berakhir pada musim panas 2018 mendatang.
Sebagaimana diberitakan di Sports Mole, PSG berusaha memanfaatkan kabar ketidakakuran Ronaldo dengan pelatih anyar Real, Rafael Benitez. Seperti juga yang konon dilakukan Manchester United.
Ronaldo kabarnya juga tidak sreg dengan tindakan Benitez yang menyempatkan waktu menemui Bale secara khusus tapi tidak melakukan hal yang sama terhadapnya. Juga, mengapa manajemen klub masih mempertahankan salah seorang dokter tim yang dianggapnya tak berkontribusi apa-apa.
Tapi, Benitez berkali-kali menegaskan tidak ada konflik antara dirinya dengan Ronaldo. ”Hubungan saya dengannya (Ronaldo, Red) baik-baik saja. Ketika seseorang marah pada saat latihan, tapi dia tetap mampu menjalankan tugasnya dengan baik, itu tidak masalah. Semuanya baik-baik saja,” ungkap mantan pelatih Liverpool dan Napoli tersebut itu saat konferensi pers sesi latihan sebelum laga melawan Inter Milan, di Tianhe Stadium, Guangzhou.
Sementara itu, juru bicara PSG kepada Marca berujar bahwa mereka sama sekali berlum pernah membuat penawaran secara resmi kepada Ronaldo ataupun Real. ”Semua kabar yang beredar di publik sama sekali tidak benar,” ujar sang juru bicara. (ren/ttg/mio)