Dilanjutkan Herry, dirinya mencontohkan, kebakaran gudang majun milik Deden Lukman di Kampung Mencut RT 03/RW 03 Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih. Karena lokasinya tidak jauh dengan Damkar Cimahi, pihaknya langsung meluncurkan beberapa unit mobil Damkar untuk membantu memadamkan api. ”Maka kami lakukan penanganan awal, agar api tidak menjadi besar. Untuk selanjutnya, kita serahkan kepada Unit Damkar Kabupaten Bandung,” ungkapnya.
Sementara itu, kepala Bagian Tata Usaha UPTD Pemadam Kebakaran Cimahi Dewi Martiati, pasar-pasar di Cimahi sekarang sedang melakukan penataan untuk melengkapi alat-alat proteksi dan penunjuk jalan evakuasi. ”Di Cimahi terdapat tiga pasar, yakni Pasar Antri, Pasar Atas, dan Pasar Cimindi. Dari ketiga pasar itu, Pasar Atas dan pasar Antri sedang melakukan penataan, hanya untuk pasar Cimindi memang perlu penataan terutama jalan evakuasi yang memang disebabkan karena padatnya kios yang ada di sana sehingga beresiko cukup besar,” tandasnya.
Berbeda dengan pihak pengelola pasar, dari tiga pengelola, hanya pasar antri yang dikelola oleh pihak swasta yaitu Cimahi Persada. Menurut Iwan Rusnandar, pengawas Pasar Antri, di sana memang sudah mempunyai delapan hidran empat untuk lantai atas dan empat untuk lantai bawah. ”Persoalannya adalah apakah pedagang lapak yang dekat dengan hidran mampu mengoperasikan alat-alat proteksi tersebut atau justru malah tidak sehingga memang perlu untuk pelatihan cara mempergunakannya,” ujarnya.
Pelatihan memang pernah dilakukan pihak pengelola Cimahi persada, yakni pelatihan pencegahan bencana secara berkala sedangkan pengecekan alat-alat dilakukan oleh pihak Damkar dan pengelola. ”Kami mempunyai 6 tim sekuriti, setiap tim terdiri atas 6-7 personil yang bertugas mengawasi dan mengecek semua hal yang berdampak negatif terhadap keadaan pasar selama 24 jam,” tandasnya.
Sedangkan bagi pedagang memang perlu sosialisasi lebih lanjut dalam mengatasi bencana kebakaran, sosialisasi perlu dilakukan segera mengingat pada musim kemarau kebakaran seringkali terjadi. ”Pada musim kemarau bahan-bahan seringkali mudah terbakar walaupun pemicunya hanya api kecil yang sebenarnya kurang diindahkan,” pungkasnya. (gat/mgc2)
Tangani Enam Kejadian
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News