Triwiriani, 33, seorang perajin rajut di Ibun berharap, dengan adanya upaya tersebut diharapkan dapat membantu memberikan solusi bagi para pelaku UKM yang sudah tidak memiliki mata pencaharian untuk kembali bangkit. ’’Kami berharap pemerintah terjun langsung, supaya tahu masyarakatnya kesulitan,’’ tandasnya.
Tiwi mengatakan, usahanya sudah dua tahun ini tidak berjalan baik. Dulu, usaha yang digelutinya mampu memberdayakan 20 orang pegawai, namun karena kekurangan modal akhirnya berhenti. ’’Dan belum ada sentuhan dari pemerintah, sementara para pegawai beralih menjadi kuli kasar, ada juga yang mencangkul, mencari rumput juga kuli bangunan,’’ ucap Tiwi. (aku/far)