Dia mengatakan, di Tol Cipali juga dikerahkan mobil patroli lalu lintas. Anggota brimob menjaga sebagian jalan yang dianggap masyarakat masih bermasalah. ”Karena kecepatannya terlalu tinggi. Kecepatan 110 kilometer per jam. Kondisi lelah, jalan lurus, akhirnya nabrak kendaraan yang lagi parkir. Ini human error,” tandasnya.
Apakah akan dikerahkan sniper? Kapolri menyatakan, melihat ancaman dan perkembangan. ”Kalau tinggi kita tempatkan tapi kalau enggak, ya enggak kita tempatkan,” katanya.
Sementara itu, H-8 kemarin belum ada pergerakan pemudik yang cukup berarti. Dari pantauan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk pergerakan pemudik kendaraan bermotor masih berkisar antara 1-2 persen dari hari-hari biasa. ”Untuk keseluruhan (mudik dengan moda lain, red) juga sama,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kemenhub Eddi.
Jumlah pemudik sendiri akan mulai merangkak pada Sabtu-Minggu nanti. Meski hanya sekitar 5 persen, kondisi itu akan menjadi pintu pembuka puncak arus mudik yang diperkirakan pada H-3 atau pada tanggal 14 Juli 2015 nanti.
Berdasarkan perhitungan, mereka akan mulai tumpah ke jalan usai jam pulang kerja. Jumlahnya bisa mencapai 80 persen dari hari-hari sebelumnya. Angka itu, akan disumbang paling banyak dari ibukota. ”Karena tanggal 15 Juli-nya mereka kan sudah libur. Cuti Bersama. Sehingga, dari Selasa sore sudah mulai ada pergerakan,” jelasnya.
Eddi mengaku, kondisi itu telah diperhitungkan dan dipersiapkan secara matang oleh pihaknya bersama seluruh lembaga terkait. Sehingga, tidak akan ada kepanikan yang terjadi. ”Semuanya telah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Kami juga ada posko-posko pengawasan. Pengaturan jalan oleh Polri. Semuanya siap mengawal mudik tahun ini,” tutur mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya itu. (vil/yaz/mia/rie/hen)