CIREBON – Meningkatnya jumlah PNS yang masuk akhir masa bakti tak pernah diimbangi dengan penerimaan pegawai. Sejak tahun 2010, Pemerintah Kota Cirebon tidak lagi membuka penerimaan calon PNS baru. Kondisi ini membuat Kota Cirebon terancam krisis pegawai.
Kepala Bidang Informasi Kepegawaian BK-Diklat Kota Cirebon Yoyoh Rokayah mengatakan, berdasarkan data yang telah dilakukan dengan sistem Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK), Pemkot Cirebon mengajukan 4 ribu kursi untuk CPNS baru.
Sementara, jumlah kekurangan pegawai mencapai 2.862 orang. ”Kita krisis pegawai. Jumlahnya sangat minim. Dari ajuan 4 ribu kursi, hampir tidak mungkin diberikan semua. Setengahnya saja sudah bagus,” ucapnya kepada Radar Cirebon (Grup Bandung Ekspres) belum lama ini.
Yoyoh meminta, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) benar-benar memperhatikan nasib Pemkot Cirebon.
Sebab, penurunan jumlah pegawai akan berlanjut hingga tahun-tahun ke depan. Setidaknya, kata perempuan berkacamata itu, memasuki tahun 2015 ini ada 82 PNS yang pensiun.
Pada tahun 2016 semakin bertambah menjadi 145 PNS. Tahun berikutnya pada 2017 bertambah lagi menjadi 250 PNS. ”Semakin ke sana terus bertambah. Belum jika ada PNS yang meninggal atau pindah kerja ke daerah lain,” terangnya.
Sementara Sekretaris BK-Diklat Kota Cirebon Mundirin mengatakan, sejak tahun 2010 belum ada pengadaan CPNS. Terhadap ajuan yang disampaikan Pemkot Cirebon, akan dihitung berdasarkan skala nasional. Pada awalnya, rencana pelaksanaan CPNS digelar tahun ini.
Namun, turun surat dari Kemenpan yang menjelaskan penundaan tes CPNS tahun 2016. Alasannya, masih banyak daerah yang belum mengirimkan ABK dan Anjab. “Kalau Pemkot Cirebon sudah mengirimkan lengkap. Semua syarat terpenuhi,” tukasnya. (ysf/jpnn/fik).