Dia mengaku bukan tipikal orang yang suka diatur dan terikat oleh aturan, maka dia yakin untuk terua menekuni bisnis ini. Merasa bisnisnya bisa berkembang, dia menggandeng teman seangkatannya yang menjadi marketing di ClockWerk Ria Christina Buntoro. Bagi gadis yang baru menyelesaikan kuliahnya di Universitas Parahyangan jurusan Manajemen ini, peluang bisnis poster kayu ini masih jarang dan terbilang unik. Bahkan dia mengakui masih belum ada pesaing bisnis. ’’Poster kayu masih belum ada di Indonesia, makanya saya bisa lihat potensi bisnisnya. Apalagi belum ada saingan,’’ ujar Ria.
Nama ClockWerk muncul dari hobi Fadllullah akan permainan online Dota. ’’ClockWerk kan artinya jam kerja ya. Tinggal diartikan dan semudah itu saja,’’ ungkap Fadllullah yang menyulap garasinya menjadi tempat produksi.
Kini, produk ClockWerk masih merambah lokasi seperi kafe, tempat karaoke, pameran motor antik, dan hal berbau Vintage. Selain itu, pemasarannya sendiri masih berfokus di sosial media Instagram. Mereka tidak pernah fokus menargetkan pasar penjualan.
’’Anak muda jarang banget, paling buat kado ulang tahun atau hari jadian. Kebanyakan yang minat malah dari kalangan orangtua,’’ papar Fadllullah. (*/far)