Hingga berita ini dimuat, aktivitas di RSUP HAM masih terlihat ramai. Banyak keluarga korban yang menunggu di depan ruang jenazah. Proses evakuasi dilakukan dengan menurunkan dua unit alat berat untuk mengorek reruntuhan bangunan. Bahkan, dua anjing pelacak pun dikerahkan.
Kepala Basarnas Sumut, Romali mengatakan, sebanyak 50 anggotanya dilibatkan. ’’Kita berharap proses evakuasi selesai malam ini dengan diturunkannya dua alat berat. Namun, memang kendala di lapangan pasti ada tetapi dapat teratasi,’’ ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I, Mahmud Siddiq mengatakan, peristiwa jatuhnya pesawat Hercules kemarin harus dijadikan momentum untuk memodernisasi Alutsista. Ke depannya, seluruh alutsista TNI yang berumur tua, harus diaudit kelayakannya. ’’Kalau hasilnya ternyata berisiko tinggi untuk digunakan, maka jangan lagi digunakan,’’ ujarnya di Senayan Jakarta kemarin (30/6).
Selain itu, Mahmud juga menekankan, pihaknya di komisi I menegaskan untuk tidak menyepakati pembelian alutsista bekas. Pasalnya, kondisi alutsista bekas tidak bisa dipastikan kualitasnya. ’’Tidak ada lagi hibah-hibah. Ini dua hal yang harus dilakukan,’’ imbuhnya.
Mahmud menambahkan, saat ini pemerintah dan DPR tengah melakukan pembahasan awal mengenai RAPBN 2016. Rencananya, pembelian alutsista baru akan dituangkan dalam politik anggaran.
Sebelumnya, pemerintahan Jokowi sudah berjanji untuk menaikkan anggaran pembelian alutsista dari 0,81 persen menjadi 1,5 sampai 3 persen dari Produk Nasional Bruto (PNB) Indonesia. ’’Jika diangkakan, nilainya mencapai 150 sampai 200 triliun rupiah,’’ kata TB Hasanuddin menambahkan. (ris/far/jp/tam)