Warga sekitar pun langsung berhamburan keluar rumah untuk melihatnya secara langsung. Petugas kepolisian (Dit Sabhara) yang berada tak jauh bergerak menuju lokasi. Setibanya di sana, polisi langsung mengamankannya. Tak berapa lama, para anggota TNI tiba di lokasi. Begitu juga petugas pemadam kebakaran.
Puluhan pemadam kebakaran yang diturunkan langsung menyiramkan air. Pasalnya, bangkai pesawat tersebut mengeluarkan kobaran api. Selama satu jam lebih petugas pemadam dengan dibantu aparat berjibaku memadamkan api, hingga padam. Setelah benar-benar padam, petugas berusaha mengevakuasi jasad korban peristiwa nahas tersebut.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo yang turun di lokasi mengatakan, manifes (daftar nama) sementara penumpang yang diterima pihaknya berjumlah 50 orang. Namun, yang terpenting adalah segera mengevakuasi korban. ’’Nantinya jasad korban yang berhasil dievakuasi akan dikirim ke RSUP H Adam Malik untuk dikumpulkan dan diidentifikasi,’’ ujar Eko.
Disinggung penyebab jatuhnya pesawat militer tersebut, Eko belum bisa memastikan karena masih dalam proses penyelidikan. Ia pun menghimbau bagi masyarakat yang anggota keluarganya menjadi korban bisa mendatangi posko di lokasi kejadian dan rumah sakit (RSUP H Adam Malik).
Sementara itu, Anggota DVI Diddokes Polda Sumut Kompol A Tarigan menyebut, dari 90 kantong jenazah yang sudah masuk ke RSUP H Adam Malik, 23 diantaranya sudah berhasil terindentifikasi hingga pukul 22.50 WIB. Lima di antaranya telah berhasil dikenali. Yakni, Letda Pembekalan Agus Riadi, Peltu Yahya Komari, Peltu Ngatemen, Pelda Agus Purwanto, Kapten Pembekalan Sandi Permana.
Selanjutnya, hingga pukul 21.40 WIB, diakui Tarigan ada 30 kelurga yang melapor ke Posko Post Mortem DVI Diddokes Polda Sumut. ’’Sejauh ini, hanya jenazah Pelda Agus Purwanto yang sudah dibawa oleh pihak keluarga ke kampung halamannya di Jogjakarta untuk disemayamkan. Seluruh jenazah yang berhasil dikenali itu adalah penerbang,” ujarnya.
Sementara itu, di pos pengaduan, ante mortem, telah terkumpul 30 data korban. ’’Sebanyak 30 keluarga korban sudah memberi informasi seperti ciri-ciri fisik. Misal tanda lahir, bekas luka, bekas operasi, data gigi dan pakaian, barang terakhir yang dipakai serta foto korban,’’ kata Ketua Tim Ante Mortem DVI Propinsi Sumut, Polda Sumut AKBP dr Zulkhairi di Posko Ante Mortem.