[tie_list type=”minus”] Hingga Senin Malam, Korban Tewas 90 Orang[/tie_list]
MEDAN – Pesawat Hercules milik TNI AU kembali jatuh ke pemukiman warga. Kali ini, pesawat berjenis C-130 ini menimpa satu unit bangunan rumah yang dijadikan tempat usaha, BS Oukup Pengobatan Tradisional Karo, Jalan Jamin Ginting KM 10 No. 6, Medan Selayang, Selasa (30/6) siang sekira pukul 11.45 WIB. Pesawat tersebut juga menimpa satu unit mobil yang terparkir di sana.
Tak hanya itu, dua unit bangunan ruko tiga lantai milik Perumahan Royal Gardenia, yang berada persis di sebelahnya juga tertimpa. Akibatnya, para penumpang dan awak kapal diduga kuat tewas seluruhnya. Dikabarkan pesawat tersebut membawa 101 penumpang dan 12 awak kapal.
Sejumlah pegawai balai pengobatan tradisonal tersebut serta pekerja bangunan juga menjadi korban. Sebanyak 8 orang pegawai dan seorang tamunya tewas. Sedangkan pekerja bangunan dua orang.
Menurut informasi yang dihimpun Sumut Pos (Grup Bandung Ekspres) di lapangan menyebutkan, pesawat tersebut berangkat dari Lapangan Udara (Lanud) Soewondo Medan. Selanjutnya terbang dan hendak menuju Tanjung Pinang, Pekanbaru.
Namun, baru dua menit di udara, pesawat itu mengalami hilang keseimbangan. Bahkan, sang pilot sempat memberi kabar akan kembali ke landasan. Lantaran tak seimbang, pesawat itu pun hilang kendali dan sempat berputar-putar di udara. Selanjutnya menabrak atap bangunan ruko hingga akhirnya jatuh tepat di tempat oukup tersebut.
Mengetahui peristiwa itu, sejumlah pegawai oukup yang selamat langsung berhamburan keluar, salah satunya Marsinah yang bekerja sebagai terapis. ’’Kami lagi di ruang istirahat belakang. Lalu, tiba-tiba terdengar suara kayak meledak gitu dan asapnya masuk ke dalam ruangan. Kami kira ledakan itu dari ruko, rupanya pas keluar ternyata dari pesawat yang jatuh. Kami tengok apinya udah besar dan bangunan oukup banyak yang roboh. Kami pun ketakutan dan langsung berlarian keluar,’’ ungkap Marsinah yang mengalami luka di siku dan kaki kirinya.
Dia mengaku, pada saat itu ada 17 orang yang sedang bekerja, delapan di antaranya terjebak di reruntuhan bangunan. Sedangkan sembilan orang lagi selamat termasuk dirinya, yakni Alin, Sri, Ningsih, Desi, Ayu, Eva, Rini, dan Elsa. ’’Kawan kami kejebak di dalam ruangan. Kalau nggak salah ada delapan orang. Empat orang terapis (Amel, Dewi, Rani, Cindi), satu kasir (Arni), satu penjaga kantin (Siti) dan dua room boy. Sementara yang selamat berada di belakang dan sebagian lagi kebetulan keluar,’’ sebut Marsinah.