[tie_list type=”minus”]Minta Wali Kota Perbaiki Secepatnya[/tie_list]
GEDEBAGE – Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang di bangun beberapa tahun lalu, kini kondisinya cukup memprihatinkan. Padahal, awalnya stadion tersebut begitu dielu-elukan dan dibanggakan oleh masyarakat dan insan sepak bola di Jawa Barat.
Bahkan, sebelum rampung warga Bandung malah sempat melakukan perdebatan terkait penamaan stadion di Gedebage itu. ’’Seluruh warga Bandung mendedikasikan pemikirannya agar penamaan stadion menjadi kebanggaan,’’ ujar Asep Sudrajat, anggota Komisi D DPRD Kota Bandung, saat melakukan peninjauan di Stadion GBLA, Jalan Cimencrang Kelurahan Rancanumpang kemarin (25/6).
Dia menjelaskan, munculnya nama GBLA lewat sayembara, merupakan solusi atas pro-kontra stadion sepak bola Gedebage, yang dianggap tidak populis. ’’Awalnya sempat heboh stadion Gedebage diberi nama Gelora Rosada, tetapi setelah melibatkan tim ahli akhirnya dipilih nama Bandung Lautan Api (BLA),’’ ucap Kang Upep sapaan akrab legislator dari Partai Nasdem ini.
Namun akhir-akhir ini lanjut dia, nama dan bangunan yang megah serta mentereng dan menjadi penyemangat insan olahraga itu, berbanding terbalik dengan kondisi stadion. ’’Venue megah yang dibangun dengan dana ratusan miliar itu, kini terbengkalai. Rumput lapangan utama kian tidak terawat. Padahal dana perawatan sudah dianggarkankan,’’ tukas dia.
Di samping itu, kata Kang Upep, fasilitas lainnya mulai terlihat rusak. Kondisi tersebut cukup mengecewakan karena biaya pembangunan keseluruhan diambil dari uang rakyat. ’’Saya minta wali kota segera mengintruksikan Dispora untuk mengambil langkah penyelamatan. Kalau tidak, bukan tidak mungkin kerusakan akan semakin parah,’’ tandas dia. (edy/far)