[tie_list type=”minus”]Memburu Deja Vu[/tie_list]
EMPAT tahun silam Peru mampu menggebrak dengan melenggang ke babak semifinal Copa America dan menghuni peringkat ketiga. Itu prestasi terbaik Los Inca “julukan Peru” sejak kali terakhir mendapatkannya di edisi 1983. Jalan menuju ulangan sejarah itu akan diuji di Estadio Municipal Germn Becker, Temuco.
Syaratnya, pada Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi besok WIB (26/6), anak buah Ricardo Gareca itu harus memenangi duel sesama kuda hitam di Copa America ini, Bolivia. Dengan menyingkirkan Bolivia, maka akan mendekatkan peluang Peru menapak lagi jalan suksesnya di Argentina 2011 lalu.
Modal positif dari tiga kali fase grup C kemarin jadi modal Claudio Pizarro dkk. Meski tidak 100 persen menang, Peru mampu finish di bawah tim unggulan Brasil. Rekornya satu kali menang, sekali imbang dan sekali lagi kalah. Gol agregatnya 2-2. Rekor dan gol agregat itu sama persis seperti di Argentina.
Identiknya pencapaian di fase grup itulah yang diharapkan bisa terulang denga hasil di babak perempat final, Peru lolos ke semifinal. Catatan menuju d”j” vu itu juga didukung dengan statistic pertemuannya. Dalam lima bentrok terakhir, Peru mencuri satu victory, empat lainnya berakhir seri.
Sebagai bukti bahwa Peru siap mengulangi pencapaian di edisi 2011 adalah bagaimana dua tim kuat du Grup C seperti Brasil dan Kolombia dibuat kesulitan. Selecao ” julukan tim Brasil ” hanya mampu menang tipis 2-1, sedangkan Kolombia harus tertahan tanpa gol.
Walaupun lawannya hanya Bolivia, pelatih Peru Ricardo Gareca menyebut pressure yang ada di hadapan mereka kali ini akan jauh lebih besar. ”Kami harus kerja lebih keras lagi, bahkan melebihi saat pertama kalinya kami datang ke Copa America 2015. Kami belajar untuk menapak level yang lebih tinggi,” ujarnya, sebagaimana dikutip dari Prensafutbol.
Kekuatan pertahanan Peru akan menjadi halangan bagi Bolivia untuk mengakhiri kejutan Peru. Sejauh ini, hanya Brasil yang mampu menjebol gawang Peru. 34 kali tendangan yang dihadapi di fase grup lalu bisa diredam oleh kuartet pemain bertahan Peru, Luis Advincula, Carlos Zambrano, Carlos Ascues dan Juan Vargas.