BALEENDAH – Seorang anak, RM alias Aisyah, 15, sudah seminggu meninggalkan ibu serta adik-adiknya. Aisyah pergi dari rumahnya, di wilayah Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Selasa (9/6), sekitar pukul 09.30 WIB. Sampai Senin (15/6) Aisyah belum kunjung pulang.
Ida Laela, 35, Ibunda Aisyah, mengaku, merasa kehilangan anaknya yang sudah seminggu tidak pulang dan tanpa kabar. Awal mulanya, sering cekcok antara dirinya dan anaknya, karena Aisyah sering berkata ingin mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan pergi ke Syuriah untuk berjihad.
’’Aisyah berubah semenjak kelas 2 SMP dan sering mengaji dengan salah seorang guru Agama di sekolahnya. Tapi, kalau izin untuk mendukung ISIS baru sebulan yang lalu,’’ kata Ida saat diwawancara di rumahnya Senin (15/6).
Ida menjelaskan, anaknya berbuat seperti itu ada penyebabnya. Aisyah sering curhat dengan gurunya tentang dirinya. Dia juga sempat curhat enam bulan kepada dirinya, bahwa pernah diperlakukan tidak baik oleh ayah kandung. Dari semenjak kelas 1 SMP, ayahnya sering masuk ke kamar putrinya dan sempat membuka celananya.
’’Makanya saya minta cerai sama ayahnya karena perbuatannya sudah tak bermoral. Saya milih anak saya ketimbang suami seperti itu,’’ tegas dia.
Dalam satu bulan ini, tutur Ida, dalam pikiran Aisyah sering melontarkan tentang jihad dan mati syahid. Karena itu sampai akhirnya, sering cekcok dengan dirinya. Sebab, Ida melarang mendukung ISIS. Tapi, putrinya justru sering memperlihatkan video-video dan lagu-lagu ISIS di telepon pintarnya. ’’Sekarang dia pergi entah ke mana. Dia hanya bawa baju-baju yang bercadarnya. Kalau baju biasanya tidak dibawa sama sekali,’’ terang dia.
Dia hanya berharap, Aisyah dapat pulang segera. Jika benar sampai pergi ke Suriah, maka tidak bisa menerima. ’’Semoga anak saya masih di wilayah Bandung,’’ ucap dia.
Rinda, 15, sahabat Aisyah, membenarkan, kawannya itu pernah mengungkapkan ingin pergi dari rumah untuk berjihad, agar mati syahid ke Suriah. Tapi, bakal berangkat ke Poso terlebih dulu untuk menemui seseorang yang pernah berkenalan lewat Facebook.
’’Dia berubah semenjak sering mengaji dengan salah seorang guru, yang sekarang sudah keluar dari sekolah dan pindah ke Bekasi. Tapi, dia juga ada temannya di Facebook yang sering mengajak dia untuk jihad ke Suriah. Sampai sekarang pun saya tidak tahu kabarnya,’’ ungkap dia. (yul/hen)