Elis Lisniawati dan Elgia Melissa, Duet Ibu-Anak Kembangkan Gendongan Bayi 6 in 1

Sekarang mereka memiliki 25 karyawan di bagian menjahit, menyetrika, dan packing. Produk paling laris adalah bedong dengan 2.000 pieces per bulan dan gendongan yang terjual 1.300 buah per bulan. ”Margin-nya sekitar 12 persen,” ungkap Gia.

Makin dikenal produknya, biasanya akan muncul pesaing. Namun, bagi Elis dan Gia, itu tidak menjadi masalah. ”Banyak sih pesaing, tapi karena harga yang dipatok nggak jauh beda, orang tetap pilih yang pertama bikin,” kata Elis yang memiliki tiga anak dan Gia merupakan si sulung.

Tidak hanya di dalam negeri, Hanaroo dikenal sampai Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. ”Mereka kenalnya dari Facebook. Tapi, buat kami sebenarnya paling penting adalah membesarkan pasar dalam negeri,” papar Elis.

Yang paling berkesan bagi Elis dan Gia adalah mendengar feedback dari pengguna yang merasa puas. Banyak yang merasa terbantu karena dengan menggunakan gendongan Hanaroo, para ibu tetap bisa melakukan aktivitas lain. Kedua tangan bunda bisa bebas bergerak. Selain itu, para ayah mudah menggunakannya.

”Ibu-ibu banyak yang bilang, suaminya jadi senang menggendong anak. Karena tetap bisa kelihatan keren,” ucap Gia yang secara berkala juga mengadakan lomba foto ayah menggendong anak sebagai bagian dari promo produk. ”Banyak sekali yang ikut,” ucapnya.

Bagi Elis dan Gia, karyawan yang seluruhnya perempuan sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Mereka kerap mengadakan liburan bersama seperti ke Dufan atau Ciater. ”Alhamdulillah, dari hasil bisnis, kami bisa umrah sekeluarga, membeli mobil operasional untuk mengembangkan bisnis, dan membangun tempat konfeksi di bagian belakang rumah,” ujarnya. (*/c10/ari)

Tinggalkan Balasan