Kembangkan Moslem Friendly Tourism

Fasilitas yang halal dan bersih sudah pasti menjadi keharusan. Ketua Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Jatim Arifudin Syah mengatakan, fasilitas tersebut sebetulnya sudah umum, hanya label syariah yang tidak dimiliki oleh semua objek wisata. ’’Kalangan agen atau travel sering mengandalkan pariwisata religius yang memang lekat dengan kebutuhan kaum muslim untuk mendoakan leluhur. Itu fasilitasnya ya tentu halal semua,’’ tambah dia.

Pariwisata religius, seperti wisata ziarah, adalah potensi yang sangat besar. Jatim sendiri merupakan pusat wisata ziarah. Sebab, di antara sembilan wali (Wali Sanga), lima makam wali (Wali Lima) berada di Jatim. Makam Wali Lima itu makam Sunan Giri dan Sunan Gresik di Gresik, Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Drajat di Lamongan, dan Sunan Bonang di Tuban.

’’Dari 45 juta wisatawan yang datang di Jatim, 60 persennya melakukan wisata ziarah. Mereka adalah kelompok pengajian, kalangan santri, dan orang-orang yang mau pergi haji dan umrah. Biasanya bulan Ramadan ada kenaikan di segmen ini hingga 20 persen,” lanjut pria yang kerap disapa Arif itu. (rin/c4/tia/far)

Tinggalkan Balasan