Jembatani dengan Sinergi

Menurut Hermawan, permasalahan yang terjadi dalam perbedaan pendapat perusahaan semen dan masyarakat masih dalam dataran hipotesis alias kesimpulan asumsi sementara. Pasalnya, belum bisa diukur efek mana yang terjadi, apakah efek yang baik atau buruk. ’’Karena itu perlu komunikasi,’’ tutur dia.

Dia menambahkan, dalam melakukan ekspansi, pelaku industri pasti juga mempunyai kalkulasi, termasuk selalu mematuhi aturan terkait lingkungan yang berlaku. ’’Misalnya, perusahaan semen kan tidak mungkin membangun pabrik di lahan pertanian yang subur, karena itu bukan bahan bakunya. Kita harus obyektif biar sama-sama berkembang,’’ tandas Hermawan. (dio/far)

Tinggalkan Balasan