Tidak dapat dipungkiri, penyebab lain dari rendahnya minat baca masyarakat juga terpengaruh dari perkembangan teknologi informasi seperti tingginya minat masyarakat terhadap menonton televisi. Dari hasil survey BPS menunjukan masyarakat Indonesia lebih suka menonton tv sebesar 90,27 persen, sedangkan hanya 18,94 persen yang suka membaca. Hal itu tentunya sangat tidak seimbang.
Akan tetapi, kita tidak juga hanya menyalahkan teknologi karena menurut Darus teknologi itu sifatnya netral, tergantung manusia dan pengendalian dari pemerintah. ’’Teknologi informasi tidak boleh dilarang, tetapi pemerintah dan orangtua harus mampu melakukan seleksi dan pembinaan,’’ ungkapnya.
Dia juga tidak menyarankan agar pemerintah membatasi usia pengguna gadget, karena yang terpenting dalam hal ini adalah pengendalian kontennya saja. ’’Nggak usah dibatasi di targetnya tapi pengaturan pengendalian konten saja,’’katanya.
Dia mengatakan bahwa pemberian gadget pada anak sudah masuk dalam wilayah otoritas orangtua. ’’Orangtua yang harus bisa lebih arif dalam memfasilitasi anak. Kan pemerintah tidak bisa masuk ke wilayah yang lebih pribadi, dimana pengawasan orangtua lebih dominan,’’ pungkasnya. (mg15/far)