[tie_list type=”minus”]Tetap Harus Menggunakan Serbuk Khusus[/tie_list]
SUMUR BANDUNG – Penjernih air di Sungai Cikapayang resmi diluncurkan. Penjernih berupa bendungan yang diklaim mampu menjernihkan air sungai.
Dalam acara peluncuran, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku, akan memasang penjernih di setiap sungai di Kota Bandung jika saringan yang diaplikasikan di sungai itu berhasil. ’’Setelah ini, (penjernih) akan diaplikasikan ke seluruh sungai di Bandung sampai di daerah pemukiman,’’ ujarnya di Jalan Merdeka, kemarin (29/5).
Namun, eksperimen ini baru akan dilakukan di sungai yang mengitari Balai Kota Bandung. Adapun anggaran yang dikucurkan untuk mesin penjernih air itu sebesar Rp 2,6 miliar.
Menurut Emil—sapaan akrabnya, di Bandung ada 40 anak sungai. Alat ini tentunya akan diuji coba pula di Sungai cikapundung. ’’Setelah ini Cikapundung dan Babakan Surabaya. Jadi ada contoh di skala yang paling besar juga di pemukiman warga,’’ katanya.
Di tempat yang sama, Iskandar Zulkarnaen, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota BAndung, untuk menjernihkan sungai tersebut dibutuhkan alat bernama Single Chemical. Selain itu, air sungai juga dijernihkan menggunakan serbuk kimia khusus. Pemberian serbuk khusus akan dilakukan dua sampai tiga hari sekali.
’’Satu kali proses 10 kilo serbuk, untuk 4.600 liter. Air kita proses setiap dua atau tiga hari normalnya,’’ terang Zul—sapaan akrabnya.
Adapun launching ini rencananya dilaksanakan Kamis (28/5) lalu. Namun, diundur karena air di sungai tersebut menjadi keruh akibat turun hujan yang cukup lebat.
Sebelumnya, kondisi air yang mengalir di Sungai Cikapayang cukup buruk. Terkadang berwarna hijau atau hitam bercampur minyak. Setelah bendungan penjernih diaplikasikan, kondisi air menjadi benar-benar jernih. Sehingga, ikan-ikan yang ditangkar di sungai itu terlihat jelas. Seperti, ikan koi, nila, dan mas.
Namun, pada pukul 16.30, Bandung Ekspres menyambangi lokasi pasca hujan turun. Warna air di Sungai Cikapayang kembali keruh dan sedikit kehijauan. (mg7/tam)