Habibie lantas menguraikan kisah jabatan singkatnya sebagai presiden. Di masa penuh pergolakan politik, sosial, dan ekonomi itu, dia harus mengambil banyak keputusan krusial dalam waktu singkat. Beberapa di antaranya berbuah kontroversi, misalnya referendum yang berujung lepasnya Timor Timur dari NKRI.
Habibie juga menanggapi pernyataan Try Sutrisno yang mengkritisi DPD yang dianggap mengadopsi sistem politik Amerika Serikat. Dengan lugas suami almarhumah Hasri Ainun Habibie itu menyampaikan klarifikasi terkait masalah tersebut. Sebab, Habibie-lah yang memelopori perubahan sistem dari Utusan Daerah menjadi DPD pada awal reformasi.
”Saya tahu betul permainan zaman dulu, jadi harus distop. Harus ada mekanisme baru untuk mengakomodasi kepentingan daerah. Jadi, ini bukan ikut-ikutan Amerika. Nooo… Ngapain kita-kita ikut mereka?” ujarnya dengan nada tinggi dan mata mendelik.
Suasana forum pun sempat memanas. Tapi, waktu untuk Habibie keburu habis. Habibie lalu meminta Dino memberi tambahan waktu sedikit karena masih punya satu hal penting yang ingin disampaikan. Apa itu? ”Tentang cinta,” katanya.
Sosok supermentor yang kisah cintanya bersama sang istri difilmkan tersebut menyatakan, bahwa cinta adalah rahasia kunci sukses setiap orang. Menurut Habibie, ada lima cinta yang harus dimiliki seseorang. Yakni cinta kepada sesama manusia, cinta kepada karya manusia, cinta kepada lingkungan, cinta kepada tugas dan pekerjaan, serta cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa.
”Empat cinta pertama itu harus dibungkus oleh cinta kita kepada Tuhan. Jangan lupa itu,” pesan Habibie disambut standing ovation ratusan hadirin. (*/c9/ari/hen)