Dia mengatakan, bila memang ada seseorang yang ingin memelihara hewan liar memang diperbolehkan. Hanya saja, ada persyaratan tertentu dan beberapa sertifikat yang harus dimiliki oleh pemilik hewan. Misalnya, anak atau cucunya hewan liar yang sudah ditangkarkan. ’’Dari situ, nanti ada izin dulu dari penangkaran, lalu izin peredaran. Kemudian, izin pengangkutan ada beberapa tahap,’’ ungkap dia.
Namun, pada dasarnya, hewan liar yang dilindungi memang tidak boleh dipelihara dengan alasan apapun. Apalagi, jika tidak memiliki izin. ’’Kalau yang dilindungi, mau ada izin apapun itu nggak boleh dipelihara,’’ tandasnya.
Lebih lanjut Sylvia menagatakan, akan melakukan tindakan sesuai ketentuan pelanggaran terhadap UU Konservasi Nomor 5 tahun 90. Upaya yang dilakukan yaitu, penyitaan, penangkapan patrol, dan sosialisasi.
Meski data BBKSDA menyebut Jabar tidak banyak penjualan hewan, nyatanya ada saja yang menjualnya. Bahkan, ada beberapa jenis hewan yang dilindungi. Seperti, Elang Jawa, Trenggiling, Burung Hantu Sumatera dan Kukang. Penjualannya memang tidak bebas, namun sistemnya harus pesan terlebih dahulu. Harga yang dipatok untuk satu hewan juga sangat mahal.
Berdasarkan pantauan Bandung Ekspres yang dilakukan di kawasan Jalan Peta, Kota Bandung, tampilan luar tempat penjualan hewan memang terlihat wajar. Hewan yang dijual, didominasi jenis burung. Namun, bila ingin hewan tertentu, pembeli bisa memesan kepada pedagang. Maka, jaringan si pedagang itu siap memenuhi kebutuhan pemesan.
Reza, salah satu penjual burung di kawasan tersebut mengatakan, biasanya yang memesan Trenggiling memang ada. Kebutuhannya beragam. Artinya, bukan sekedar untuk koleksi atau hobi. Namun, yang paling sering untuk kebutuhan di bidang kesehatan. ’’Dulu banyak, malah setiap jongko ada (trenggiling). Tapi sekarang jarang, kalaupun ada hanya beberapa pedagang saja, itu juga melalui pesanan,’’ kata dia kepada Bandung Ekspres, belum lama ini.
Hewan-hewan tersebut memang tidak mudah didapatkan. Pemesan perlu menunggu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu untuk mendapatkan hewan-hewan itu. Namun, jika pemesan sudah menjanjikan harga yang menggiurkan, kedatangan hewan biasanya lebih cepat. ’’Tapi tetap harus nunggu dulu kalau memang mau (hewan),’’ kata dia. (fie/tam)