Mulai Pencarian lewat Udara

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, WNI yang masih belum bisa ditemukan terdiri atas satu WNI yang menetap di Nepal, yakni Parsiah Majudi. Sisanya merupakan WNI yang berkunjung.

WNI yang berkunjung adalah Alma Parahita dan Kadek Andana, dua pengantin baru yang berbulan madu di Nepal, bersama rekannya, Jeroen Hehuwat. Ketiganya merupakan anggota THC Bandung. ’’Untuk tiga anggota THC sudah ada koordinat dari operator pendaki,’’ katanya di Jakarta kemarin. Sedangkan dua WNI lainnya, yakni Dewi Pancaringtyas Asih dan Meliana Tamo Ina, belum ada informasi.

Fokus saat ini, lanjut dia, memang pencarian tiga WNI anggota THC. Sebab, pemerintah sudah mendapatkan informasi kasar tentang lokasi mereka. Karena itu, pihaknya pun sudah mengirimkan tim pencarian udara ke wilayah yang diduga lokasi terakhir. Sayangnya, tim masih belum mendapatkan petunjuk lebih rinci soal mereka.

Dia menjelaskan, tim yang batal mengudara pada 2 Mei, sudah berangkat dari Kahtmandu pada 06.50 kemarin waktu setempat. Selain melintasi rute hiking lewat udara, tim juga mengunjungi Langtang, Khyanji, dan Dhunche. Sayangnya, dia masih belum bisa mengunci tepat lokasi tiga WNI.

’’Dari upaya tim pencarian udara selama 2,5 jam, kami menduga tiga WNI dari THC saat ini berada di Everest Guest House, Langtang, dengan ketinggian sekitar 3 ribu kaki di atas permukaan laut,’’ ungkapnya.

Meski sudah mempersempit lokasi, tim masih belum melakukan evakuasi di sana. Everest Guest House saat ini terkena dampak longsoran batu dan salju. Komunikasi juga terputus. Tim darat dan udara pun sulit menjangkau lokasi. ’’Terlalu bahaya menempatkan orang di sekitar lokasi karena masih terjadi gempa-gempa kecil di sekitar lokasi. Jadi, risiko terjadi longsor masih sangat tinggi,’’ terangnya.

Dengan hambatan tersebut, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan pihak militer Nepal. Dia berharap mereka bisa membantu Indonesia untuk melakukan misi penyelamatan di lokasi tersebut.

Saat ini, Iqbal menuturkan, tim juga terus memantau posko-posko pencarian di Nepal terkait kemungkinan adanya WNI disana. Dari pantauan tersebut, dia memastikan bahwa area Langtang, Nepal, merupakan wilayah dengan dampak alam paling besar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan