Mengintip Keseruan Pengadilan Buku Gerbang Dialog Danur

’’Saya nggak berharap orang percaya isi buku ini. Tapi bagi yang percaya, buku ini hadir supaya hantu tidak lagi ditakutkan. Bagi yang tidak (percaya), anggap fiksi aja. Dibawa fun,’’ tuturnya di sela sidang berlangsung.

Risa memang diberi kelebihan bisa melihat mahkluk halus, atau yang biasa manusia sebut hantu. Manusia biasanya takut kepada hantu. Nah, buku keduanya ini hadir untuk memanusiakan hantu. Misi ini pula yang menjadi PR (pekerjaan rumah) Risa yang paling berat. Sebab, perempuan yang kini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu harus memperhalus rasa takut.

’’Tujuannya memperhalus rasa takut, supaya pembaca sayang, jadi ingin berteman dengan hantu. Padahal, aslinya sih tidak selucu itu,’’ ucapnya.

Meski begitu, Risa mengaku sempat mengalami kejadian dan mimpi buruk. Bahkan, dia sempat melakukan percobaan bunuh diri tiga kali. Namun, semuanya tidak berhasil. Tapi sisi positifnya dari menulis buku tentang hantu, Risa jadi punya banyak teman manusia. ’’Negatifnya, banyak hantu yang datang minta diceritakan kisahnya,’’ aku dia.

Di sisi lain, editor dari penerbit Bukune, Syafial Rustama mengatakan, Gerbang Dialog Danur merupakan buku repackaged dari buku pertama Risa. Ceritanya sama, namun dari sisi penulisan lebih baik. Adapun misi utama di balik penerbitan buku ini adalah untuk meningkatkan minat baca. ’’Terutama di kalangan anak muda,’’ tegasnya kepada Bandung Ekspres saat ditemui sebelum sidang berlangsung. (tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan