Dikepung Banjir dan Longsor

Sutopo memastikan,seluruh seluruh musibah telah langsung mendapat penanganan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat. Untuk korban banjir, BPBD Jawa Barat bersama TNI, Polri, PMI, beserta para relawan lain telah mendirikan dapur umum di Gor Inkanas. Menurutnya, bantuan kebutuhan dasar juga telah dikirimkan melalui dapur umum tersebut.

Terpisah, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Ibun Rd. Mardin mengatakan, wilayah Bandung Timur kerap dituding jadi penyebab banjir. Faktor penyebabnya antara lain, lahan kritis, hutan gundul.

Sementara itu, Koordinator pecinta Lingkungan Kecamatan Ibun, Yanto yang akrab disapa Atot menambahkan, alam beserta isinya harus dilestarikan dan dikembalikan seperti semula. Pasalnya, dikhawatirkan terjadi kebobrokan sehingga menimbulkan kehancuran. ’’Ini butuh kesadaran, tidak hanya masyarakat. Harus melibatkan semua unsur elemen masyarakat dan pemerintah,’’ pintanya.

Sementara itu, Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebutkan, hingga pukul 18.30, banjir menggenangi sejumlah tempat di Kelurahan Andir. Yaitu RW 06, 07, 08, 09, 10 dan 13. Sementara di Kelurahan Baleendah, air menggenangi RW 20 dan RW 28.

’’Air mulai naik menjelang ashar, sekitar pukul 15.10. Semakin malam, Jalan Raya Banjaran dan Anggadireja Taman Kota tidak dapat dilalui,’’ ujar Jaringan Komunikasi Bandung Baraya Cisangkui Citarum (B2C2), Abah Edi kepada Bandung Ekspres kemarin.

Oleh karena itu, Abah Edi langsung menghubungi Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat. Kepala Kantor SAR Bandung, Anggit M. Satoto, SS MM, atas nama Basarnas mengirim 1 tim aju dengan peralatan 1 unit perahu karet. ’’Kami agak sedikit susah mencari akses ke Baleendah, karena jalan di depan Kahatex sendiri banjir dan itu mengakibatkan lalu lintas stuck hingga beberapa kilometer,” kata Anggit, yang mengarahkan tim untuk mencari jalan alternatif.

Akhirnya. tim SAR Basarnas mampu menjangkau lokasi Baleendah dan sekitarnya menjelang Maghrib. Dia bersyukur warga evakuasi mandiri. ’’Alhamdulillah, warga melakukan evakuasi mandiri. Pengalaman sekian kali banjir menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk tidak bergantung pada relawan dan tim SAR,’’ tandasnya. (mia/fie/aku/yul/tam)

Tinggalkan Balasan