Prancis 1 vs Brasil 3
PARIS – Perbanyak peluang gol dari skema serangan set piece. Itulah yang bisa menjadi kunci bagi siapapun lawan Brasil dalam laga-laga uji coba ataupun Copa America, Juni mendatang. Pasalnya, dari situasi itulah kelemahan Brasil di bawah arahan Dunga itu terlihat.
Seperti saat Dunga bisa membalaskan dendam Piala Dunia 1998 atas Didier Deschamps, di Stade de France, Paris, Jumat dini hari kemarin (27/3). Dunga bersama Brasilnya dapat mempermalukan tuan rumah Prancis dengan kemenangan 1-3. Kemenangan itu menjadi yang ketujuh beruntun sejak dipegang Dunga, September tahun lalu.
Brasil membungkam anak asuhan Deschamps dengan memanfaatkan spirit come from behind. Ketiga gol kemenangan Selecao itu diawali dari lima menit jelang laga babak pertama berakhir dari sontekan Oscar. Dua lainnya terjadi di babak kedua, melalui Neymar pada menit ke-57 dan heading Luiz Gustavo 12 menit kemudian.
Tiga gol itu merespons kejutan dari Karim Benzema dkk yang terjadi pada 22 menit awal. Heading bek Raphael Varane sama sekali tidak diduga oleh barisan pertahanan Brasil. Nah, di situlah bisa dianalisis satu-satunya kelemahan permainan yang harus dibenahi Dunga.
’’Sekarang yang harus kami lakukan adalah meminimalisir kesalahan, terutama dalam mengantisipasi set pieces lawan, setelah laga ini kelemahan itu harus diperbaiki,’’ ujar Dunga setelah pertandingan. Reaksi dari dua bek tengah, Thiago Silva dan Miranda jadi perhatiannya.
Dunga mengakui, sejak awal dirinya sudah mengingatkan anak asuhnya akan peluang gol Prancis. Terutama dengan kelebihan Les Blues dalam urusan set pieces. Hanya, ini semua kembali pada sisi kinerja pertahanannya. Tidak adanya David Luiz bisa jadi handicap tim Brasil dalam duel udara.
Luiz digantikan Miranda karena masih cedera. Selama ini, Luiz tercatat punya catatan apik dalam duel udara. Miranda pun juga tidak terbiasa berpartner dengan Silva. Terlepas dari belum pakemnya permainan pertahanannya, Dunga memuji dominasi anak asuhnya dalam menyerang.
Dunga memberikan nilai sempurna bagi Neymar dan Oscar sebagai motor serangan. ’’Di sisi ini, pemain mampu bermain dengan kecepatan, menguasai penguasaan bola, ketajaman kami pun berjalan dengan bagus. Ini yang harus terus kami pertahankan,’’ tuturnya dilansir dari Goal.