DALAM rangka memperingati hari jadi Persib Bandung ke-82, Asosiasi Kota (Askot) dan Persatuan Sepak bola (PS) se-Kota Bandung menggelar acara syukuran, di lapangan Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemarin (25/3). Meski di tengah guyuran hujan, namun acara tersebut tetap semarak dengan hidangan 36 tumpeng dari 36 PS.
Selain itu, acara tersebut dimeriahkan pula dengan gelaran laga eksebisi antara mantan pemain Persib era 90’an seperti, Yusuf Bachtiar, Encas Tonif, Dadang Hidayat, Sujana dan Adjat Sudrajat, melawan pengurus Askot PSSI Kota Bandung.
Legenda Persib Bandung, Adjat Sudrajat mengharapkan, syukuran itu dapat menjadikan penyambung tali silaturahmi antara pengurus Persib dengan PS Kota Bandung dan para mantan pemain dan pelatih yang pernah membesarkan nama Persib.
Saat ini, para mantan pemain yang pernah membela Persib merasa bangga atas prestasi yang telah di capai. Meski begitu, dibalik rasa bangganya, PS-PS merasa galau karena hubungan emosional antara PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dengan 36 PS yang ada di Kota Bandung terkesan di putuskan.
”Ada kesan jika emosional dan historis antara Persib dengan PS yang menjadi orangtua mereka semakin jauh. Atau seperti ada benang merah yang terputus. Itulah yang menjadi salah satu alasan acara ini digelar,” ujar Adjat.
Hal itu berdasarkan langkah-langkah yang telah diambil petinggi Persib sangat mengkhawatirkan. Seperti dengan mulai berhentinya merekrut atau mengambil pemain binaan dari PS-PS. ”Kita (PS) di sini memiliki historis, jadi PT PBB jangan sampai menghapus sejarah itu dengan melupakan 36 PS,” tegasnya.
Melalui kegiatan tersebut, Adjat mengharapkan kedepannya Persib lebih mengutamakan merekrut pemain binaan. Ini untuk mempererat jalinan komunikasi dengan PS-PS maupun mantan pemain. (mio/asp)