Terkait penangkapan dan penggerebekan yang dilakukan dua hari lalu, Polri berupaya bisa mengungkap seberapa besar rekrutmen yang terjadi di Indonesia. Selama ini ada angka 50 hingga ratusan. Jumlah itu harus dipastikan terlebih dahulu. Bisa jadi nanti upaya menyelidiki rekrutmen ISIS tersebut mengarah ke kelompok-kelompok yang berafiliasi ke ISIS.
’’Semua masih dalam penyelidikan. Tidak bisa diungkap detailnya,’’ ujar Badrodin saat ditemui seusai acara International Conference on Terrorism and ISIS di Jakarta kemarin.
Sementara itu, pemerintah Indonesia mulai bergerak untuk mengantisipasi propaganda ISIS melalui teknologi informasi. Sebuah lembaga bernama Badan Cyber Nasional akan dibentuk dalam waktu dekat. Lembaga tersebut bertugas menangkal 9 ribu situs paham radikal.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menjelaskan, propaganda ISIS melalui internet ternyata sangat banyak dan melalui berbagai cara. Salah satunya, membuat link dalam situs lainnya.’’Cara itu membuat pemerintah sulit untuk menghapusnya secara otomatis,’’ jelasnya. (idr/wan/c10/end/rie)