Antisipasi lain yang selama ini dilakukan untuk mengurangi sampah tersebut, PLTA Saguling terus melakukan pengangkutan sampah. Lantas bagaimana dengan sedimentasi lumpur? Dia mengatakan, cukup berat ketika harus mengeruk sedimentasi di dasar waduk.
’’Akan tetapi, hal tersebut bisa diantisipasi dengan tidak melakukan pemanfaatan lahan di sekitar jalur. Sebab, hal itu akan mempersempit laju air. Tapi, keadaan di lapangan, baik pengusaha ataupun warga tidak peduli dengan itu,” tandasnya.
Jika dikorelasikan dengan pembangunan waduk di luar negeri, sambungnya, keadaan sangat jauh berbeda. Waduk di luar negeri bisa dijadikan ajang rekreasi wisatawan karena memiliki daya tarik khusus yang bisa mendatangkan devisa untuk negara. ’’Di sini, jauh dari harapan. Sebab, kondisinya sudah tercemar berat. Saguling untuk jadi kawasan wisata pun masih angan-angan,” pungkasnya. (rie/fik)