Minta Bentuk Tim Khusus Selidiki Pabrik yang Buang Limbah Sembarangan

CIKANCUNG – Ratusan warga Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, mengeluhkan kondisi tumpukan limbah pabrik yang dibuang dengan sembarangan. Dari informasi yang diterima dari warga, limbah pabrik yakni berupa kapas dan ljenis lain sengaja dibuang oleh salah satu pabrik terbesar yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sumedang.

Limbah Pabrik
WASPADAI RACUN: Aktivis Greenpeace menyusuri Sungai Citarum dengan mengenakan perlengkapan perlindungan untuk mengambil sampel air. Sungai ini seringkali dijadikan tempat pembuangan limbah oleh sejumlah oknum pengusaha pabrik. Hal serupa juga terjadi di Cikancung, di mana limbah dibuang ke pinggir jalan.

Ketika menanyakan kepada salah satu sopir pengangkut limbah pabrik, pembuangan dilakukan pada malam hari, ketika keadaan sedang sepi. Limbah pabrik yang dibuang ke persawahan milik haji Dadi yang beralamatkan warga Kecamatan Cikancung, dilakukan oleh orang luar Kecamatan Cikancung. Sopir itu mengaku, limbah berasal dari PT. Kahatek.

’’Ini limbah yang terbakar beberapa waktu yang lalu,’’ kata Kang Aa, (39) salah seorang warga, Desa Ciluluk, Kecamatan Cikancung, kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) kemarin (8/2).

‪Menurutnya, pembuangan limbah ini dilakukan di beberapa titik. Namun, semuanya berada di wilayah Kecamatan Cikancung. Tumpukan limbah pabrik tersebut semakin menggunung. Namun, karena kesal, sedikit demi sedikit warga membakar limbah tersebut.

‪Kang Aa menjelaskan, tumpukan limbah pabrik sudah dua hari berada di lokasi. Ketika hujan turun, limbah kapas banyak yang terbawa aliran air. Namun, ketika cuaca panas, baunya sangat menyengat. Kondisi tersebut sangat mengganggu warga dan pengguna kendaraan yang melintas.

‪Hal senada disampaikan Iik Rahmat, warga lainnya. Dia mengatakan, seharusnya limbah pabrik tidak dibuang sembarangan. Apalagi, limbah dari pabrik tersohor itu dibuang ke area pesawahan. ’’Kalau benar limbah pabrik jenis kapas tersebut dibuang dengan sengaja ke persawahan milik warga, pabrik tersebut harus bertanggung jawab dan harus mengangkut kembali limbah yang dibuang tersebut,’’ jelasnya.

‪Pihaknya meminta kepada pemerintah desa dan aparat untuk membentuk tim khusus. Nantinya tim itu akan menyelidiki pembuangan limbah pabrik yang telah sengaja dibuang sembarangan ke tanah pesawahan milik warga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan