BPLHD Jabar Mengaku Malu kepada Gubernur
MAJALAYA – Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Proinsi Jawa Barat mengaku malu oleh Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan, karena disodori anggaran untuk melestarikan lingkungan Citarum Bestari belum terwujud. Ini karena belum ada pengajuan proposal dari kelompok Masyarakat Sabilulungan Peduli Citarum (SAPECI), sehingga dinilai sejauh ini kinerjanya masih minimalis.
”Memang BPLH tidak ada anggaran untuk melestarikan lingkungan Citarum, tapi bagi yang memerlukan pendanaan disiapkan saja proposalnya karena kita sudah ditawari dana untuk pengelolaan Sungai Citarum,” ungkap Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) Provinsi Jawa Barat Anang sudarna di Aula Kecamatan Majalaya, kemarin (3/2).
Anang menjelaskan, dalam melaksanakan evaluasi kegiatan Ecovillage ini, harus dilakukan terus-menerus tidak boleh satu kali. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kinerja kelompok SAPECI, terus konsisten untuk menjadi kader lingkungan di desa masing-masing, maka dengan kehadiran disini merupakan komitmen awal yang sudah terwujud.
Dia meminta Camat Majalaya agar mengganti nama Lapangan Bagong menjadi Lapangan Bestari. Kita bertekad ingin menjadikan Citarum lebih baik dalam kontek Citarum Bestari. Ha ini untuk membangun dan mendorong di tingkat desa, dengan adanya Ecovillage ini apakah sudah bermanfaat untuk lingkungan atau belum.
”Kita awali dengan melakukan Evaluasi diri, tanamkan dilingkungan agar bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk lingkungan dengan melakukan kegiatan positif,” katanya.
Anang menilai kepada kelompok SAPECI masih minimalis alias tidak motekar dari apa yang kita dapatkan untuk terus melakukan kegiatan yang baik, Anang balik bertanya kepada peserta rapat ditahun ini apa yang akan kita kerjakan.
Kemudian evaluasi kader harus lebih dikembangkan supaya lebih mudah menularkan pengetahuan seperti jangan membuang sampah ke sungai. ”Saya jujur malu sama Gubernur, Pak Anang Ada uang untuk kegiatan Citarum Bestari desa mana dan kelompok mana yang membutuhkan dana untuk kegiatan Citarum,” ujar dia.
”Dengan adanya sodoran tersebut BPLH merasa punya tenaga. Oleh keran itu, kita kembali menantang siapa yang mau mengambil dana itu untuk kegiatan seperti penanaman pohon, pengolahan sampah, Pembuatan komposting, melalui pengajuan proposal,” ujarnya.