Sepaktakraw Jabar Belum Agendakan Pelatda
BANDUNG – Kepastian pelaksanan pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON XIX cabang olahraga sepak takraw, menunggu pembentukan kepengurusan baru Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Jawa Barat. Pengprov PSTI sendiri akan menggelar pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) pada Jumat (13/2) mendatang.
”Rencananya, musda akan digelar di GGM (Gelanggang Generasi Muda). Dan terkait pelaksanaan pelatda sepak takraw, nanti tergantung kepengurusan yang baru,” ujar Sekretaris Umum Pengrpov PSTI Jabar, Iskandar kepada wartawan di gedung sekretariat KONI Jabar, Jalan Pajajaran 37A, Kota Bandung, kemarin (30/1).
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya sudah memiliki kerangka awal atlet yang akan menjadi penghuni Pelatda PON XIX. Setidaknya ada 24 atlet putra dan 24 atlet putri yang dipersiapkan untuk menjadi penghuni kamp pelatda PON XIX.
”Mereka merupakan atlet hasil pantauan dari gelaran Porda Jabar XII di Kabupaten Bekasi pada November 2014 silam,” tambahnya.
Dari jumlah atlet tersebut, akan melalui berbagai tahap seleksi promosi dan degradasi untuk mencari komposisi inti tim PON XIX cabang olahraga sepak takraw. Untuk komposisi tim inti cabang olahraga sepak takraw PON XIX, yakni 12 atlet putra dan 12 atlet putri.
”Kalau untuk pelatih, komposisinya 2 pelatih putra dan 2 pelatih putri. Untuk kandidat, kita prioritaskan pelatih asal Jabar. Tapi tidak menutup kemungkinan juga memakai jasa pelatih dari luar. Ini dikarenakan stok pelatih untuk cabang olahraga sepak takraw sangat terbatas,” terangnya.
Terkait target, pihaknya melihat Jawa Barat berpeluang meraih dua medali emas di PON XIX/2016. Yakni dari nomor double event putri dan regu putri. Sementara untuk nomor yang dipertandingkan pada cabang olahraga sepak takraw di PON XIX/2016 sendiri yakni sebanyak delapan nomor pertandingan. Yakni double event putra putri, tim putra putri, regu putra putri dan double event tim putra putri.
”Kalau peluang di kelompok putra, fifty fifty. Kalau di putri, peluang kita cukup besar karena peraih medali emas di Riau yakni atlet Jatim sudah tidak bisa berlaga di PON XIX dan itu peluang karena mereka yang mengalahkan Jabar di babak final PON XVIII/2012. Kalau untuk pesaing, masih diantara Jatim, Gorontalo, Padang, dan Jateng,” tandasnya. (jur/asp)