SOREANG – Warga yang terkena dampak angin kencang di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang telah mendapat bantuan logistik. Yakni, berupa terpal dan sembako dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Bantuan disalurkan melalui Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa kemarin (26/1).
Ditemui di lokasi, Kepala Desa Sekarwangi Sukmaya mengatakan bahwa bantuan diberikan langsung oleh pihak BPBD dan Wakil Bupati Bandung Deden R Rumaji. ’’Semalam sudah datang bantuan terpal yang langsung disalurkan kepada para korban. Kalau sembako baru datang siang ini,” katanya.
Sambil didampingi perwakilan Polsek Soreang dan Ketua RW, Sukmaya langsung menyerahkan bantuan sembako tersebut kepada para korban. Dia juga mengatakan, untuk sementara baru ada bantuan itu saja yang bisa diberikan kepada masyarakat. Sebab, setelah dia mendatangi pihak BPBD belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai bantuan apalagi yang akan di berikan kepada para korban. ’’Katanya mereka (BPBD) akan rapat koordinasi dulu,” ujar Sukmaya.
Setelah didata, total kerusakan di wilayah itu ada 34 rumah rusak ringan dan 7 rusak berat. Seorang warga di RW 14 Desa Sekarwangi, Ani Sumarni berterimakasih atas bantuan yang telah diterimanya. Namun, dia tetap berharap akan turun bantuan untuk perbaikan rumahnya yang saat ini memang tidak bisa ditempati. Karena hampir seluruh genting rumahnya habis terbawa angin. Barang-barang dagangan di warungnya juga hampir ludes hingga dia belum bisa berjualan lagi untuk sementara waktu.
’’Saya waktu itu berlari sekencangnya meninggalkan rumah dan tiarap aja di jalan, da takut kebawa angin atuh!” ungkapnya. Untuk sementara, Ani dan keluarganya harus menumpang dulu di rumah saudara mereka yang tidak jauh dari sana, karena perabotan rumahnya juga rusak. Dia mengaku, ingin ada bantuan untuk memperbaiki rumah. ’’Ini kan udah kedua kalinya kena (angin rebut), tapi sama sekali belum ada bantuan perbaikan,” tandasnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Marlan menjelaskan, yang terjadi pada hari Minggu (25/1) lalu bukan puting beliung. Melainkan hanya anign kencang berkecepatan sekitar 40 km/jam. Sebab, dampak yang ditimbulkan ternyata terpencar-pencar. ’’Kalau puting beliung, semua yang dilalui angin pasti habis. Tidak terpencar seperti itu,” jelasnya.