Kecuali Demokrat, Seluruh Fraksi Setuju
JAKARTA – Pencalonan Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri begitu mulus. Status tersangka gratifikasi di KPK tidak dipedulikan Komisi III DPR yang terlanjur terkesan dengan BG. Komisi III tetap melaksanakan fit and proper test terhadap BG, dan menghasilkan keputusan menyetujui BG menjadi Kapolri.
’’Dengan musyawarah mufakat setuju semuanya secara aklamasi mengangkat saudara Budi Gunawan sebagai Kapolri dan sekaligus memberhentikan Jenderal Polisi Sutarman,’’ ujar Ketua Komisi III Azis Syamsudin yang memimpin rapat kemarin. kemudian, Komisi III akan langsung melapor ke pimpinan DPR untuk diparipurnakan. Rencana awal, paripurna akan dilaksanakan hari ini (15/1).
Menurut Azis, persetujuan itu disampaikan oleh masing-masing fraksi secara tertulis. Ada sembilan fraksi yang menyampaikan persetujuan, minus Fraksi Partai Demokrat yang memutuskan tidak hadir sedari awal. Fraksi Partai Demokrat memilih tidak hadir karena menolak Budi yang berstatus tersangka, dan meminta Presiden Joko Widodo menarik surat pencalonannya.
Pantauan wartawan, para anggota Komisi III tampak terkesan dengan jawaban BG. Bahkan, Wakil Ketua Komisi III Desmond Junaidi Mahesa memuji BG setinggi langit. ’’Anda lebih meyakinkan dibandingkan dua kapolri yang terdahulu,’’ ujarnya disambut tepuk tangan para anggota komisi III.
Begitu pula saat Azis mengumumkan seluruh fraksi sepakat Budi melangkah mulus menjadi Kapolri. Semua bertepuk tangan riuh. BG pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para anggota Komisi III yang telah mendukungnya. Begitu sidang pleno ditutup, seluruh anggota Komisi III maju ke meja BG. Satu persatu, mereka menyalami dan memeluk BG. Senyum semringah tampak di wajah para anggota dewan maupun BG. Sesekali, tawa mengiringi ucapan selamat kepada BG.
Saat keluar dari ruang komisi III sebelum pengumuman hasil pleno, BG tampak dikawal ketat oleh sejumlah anggota provost Mabes Polri dibantu pamdal DPR. Hal itu tidak terjadi saat Sutarman menjalani fit and proper test pada 2013.
Kala itu, Sutarman hanya didampingi sejumlah anggota Polri, dan dengan leluasa bisa menjawab berbagai pertanyaan awak media. Setelah pleno berakhir, BG memilih keluar lewat tangga darurat, tidak melalui jalur utama seperti tamu-tamu DPR umumnya.