Dia menilai, dulu keberadaan BUMN selalu dibebani dengan sektor dividen. Tapi sekarang akan disetorkan sebagai modal oleh negara. Dengan kondisi tersebut, BUMN diharapkan bisa mengembangkan pembangunan infrastruktur lebih banyak dengan memperoleh pinjaman modal dari pihak lain.
Selain itu, hasil dari pengurangan subsidi BBM bisa menghemat uang negara Rp 280 triliun. Jika dikalikan lima tahun, dana itu bisa digunakan untuk membangun jalan tol sepanjang 16 ribu kilometer. ’’Atau kalau dibuat waduk bisa membangun 2600 waduk,’’ pungkas Jokowi.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, MEA tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Dia optimistis, justru Indonesia lah yang akan banyak diuntungkan. JK mencontohkan, tenaga medis maupun profesional lain asal Indonesia berpotensi menyerbu negara lain seperti Singapura atau Malaysia. ’’Sebaliknya, mana mau perawat Singapura atau Malaysia ke Indonesia, kan gajinya jauh lebih besar di sana,’’ jelasnya.
Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari menambahkan, pengusaha muda maupun pelaku usaha pemula terus mempersiapkan diri menyongsong MEA. Caranya, melalui sosialisasi dan pelatihan di berbagai daerah. ’’Tapi, kami mohon pada pemerintah untuk membantu pengusaha muda dan pemula dengan mempermudah akses perizinan,’’ ujarnya. Setelah menghadiri munas Himpi, Presiden Jokowi menyambangi PT. Pindad untuk memantau perkembangan produsen alutsista. Kemudian ke PT. DI dan PT Telkom Palasari. (owi/sof/yan/tam)